1
1

Pertamina Geothermal (PGEO) Dorong Ekspansi Kapasitas Panas Bumi

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk di Area Lumut Balai, Kota Baturaja, Sumatera Selatan. | Foto: pge.pertamina.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akan terus mendorong ekspansi kapasitas panas bumi untuk transisi energi nasional.

PGEO terus mengembangkan kapasitas pembangkit guna mencapai target 1 GW dalam 2 tahun-3 tahun ke depan. Beberapa proyek utama di 2024 meliputi pengembangan Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta berbagai proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.

Tidak hanya pengembangan di hulu, PGEO juga menyasar pertumbuhan di hilir. Sepanjang 2024 PGE telah menjalin kerja sama strategis dalam peluang manufaktur komponen PLTP serta pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau bersama mitra domestik dan internasional, termasuk Elnusa, Multifab, Pertamina Gas, dan Sinopec Star.

|Baca juga:Pertamina Geothermal (PGEO) Bukukan Pendapatan US$407,12 Juta

Semua langkah tersebut menyiapkan pondasi pertumbuhan jangka panjang PGEO dengan peta jalan yang jelas untuk ekspansi kapasitas sampai 1,8 GW hingga 2033. Untuk mencapainya, dibutuhkan pertumbuhan kapasitas 12% per tahun. Kinerja solid PGEO selama beberapa tahun ini telah menciptakan landasan untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang ini.

Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani, menegaskan, meskipun kapasitas terpasang tidak berubah dari tahun sebelumnya, PGEO pada tahun 2024 berhasil meningkatkan produksi melalui berbagai optimalisasi. “Kami terus mendorong peningkatan produksi melalui peningkatan ketersediaan, kapasitas, dan pengurangan outage. Tingkat reliabilitas sistem kami tetap tinggi dengan availability factor untuk uap sebesar 98,91% dan availability factor listrik sebesar 86,5%,” ujar Ahmad Yani dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 27 Maret 2025.

|Baca juga:Pertamina Geothermal (PGEO) Gandeng Sinopec Star Kembangkan Energi Panas Bumi

PGEO terus berkontribusi terhadap pencapaian net zero emissions tahun 2060 dengan berhasil menghindari emisi karbon sebesar 4,05 juta ton CO2eq pada 2024. Selain itu, dari sisi keberlanjutan, PGEO menduduki peringkat pertama ESG Sustainability Rating untuk perusahaan publik di Indonesia dengan skor 7,1 untuk negligible risk.

Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, menekankan peran penting panas bumi sebagai sumber energi bersih dan berkelanjutan, “Panas bumi dengan potensi yang melimpah di Tanah Air memiliki posisi yang strategis dalam mewujudkan swasembada energi di Indonesia yang menjadi visi pemerintah. PGE berkomitmen untuk memanfaatkan potensi ini guna mendukung target net zero emission (NZE) 2060, memperkuat ketahanan energi nasional, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” papar Julfi Hadi.

PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang 672,5 MW dari total potensi sumber daya panas bumi sekitar 3 GW milik perusahaan. Dalam upaya ekspansi panas bumi yang dilakukan, strategi PGE meliputi pengembangan proyek-proyek quick wins, pengembangan green field, serta strategi beyond energy yang mencakup produksi produk hijau turunan panas bumi dan penguatan ekosistem downstream.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Diganjar Peringkat idA dengan Prospek Stabil
Next Post IHSG Sempat Terjungkal, Indef: Alarm terhadap Politik dan Kebijakan Pemerintah!

Member Login

or