1
1

Pertumbuhan Laba Adhi Karya (ADHI) Diperkirakan Berlanjut

Kantor Adhi Karya Building.

Media Asuransi, JAKARTA – Pertumbuhan kinerja laba PT Adhi Karya Tbk (ADHI) diharapkan bisa terus bertumbuh pada tahun 2022 seiring dengan perkiraan pertumbuhan pendapatannya.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Adhi Karya (ADHI IJ) – Expecting FY21F core net profit jump to sustain, analis Mirae Sekuritas Joshua Michael mengatakan laba bersih FY21: Rp55 miliar (+130,2% YoY), di bawah ekspektasi Mirae dan konsensus karena hanya menyumbang 90%/75% dari estimasi FY21 Mirae/konsensus.

Namun, laba bersih FY21 termasuk rugi non-operasional Rp207 miliar. Dengan demikian, laba bersih inti sebenarnya melonjak dari Rp83 miliar di FY20 menjadi Rp262 miliar di FY21. “Sisi baiknya, pendapatan FY21 mencapai Rp11.5tn (+6,5% YoY), yang berada di atas ekspektasi kami, tetapi sejalan dengan konsensus karena menyumbang 110%/100% dari estimasi FY21 kami/konsensus.”

|Baca juga: Dinilai Siap Lunasi Obligasi, Peringkat ADHI Ditegaskan idA-

Marjin kotor konsolidasi FY21 mencapai 15,2% (-0,8ppt YoY), 0,2ppt lebih tinggi dari perkiraan FY21. Opex turun dari Rp728 miliar di FY20 menjadi Rp635 miliar di FY21 (-12,7% YoY, vs perkiraan Mirae Rp644 miliar). Di sisi lain, laba JV dan asosiasi meningkat secara signifikan dari Rp157 miliar di FY20 menjadi Rp362 miliar di FY21.

Utang berbunga FY21: Rp10,5 triliun (vs. FY20: Rp9,4 triliun). Gearing bruto melonjak dari 1,69x di FY20 menjadi 1,86x di FY21, tetapi gearing neto dapat dipertahankan di 1,3x. Adapun tingkat cakupan bunga tidak berubah di 1,3x.

“ADHI mencatat arus kas masuk operasional sebesar Rp1,5 triliun, sedikit lebih tinggi dari arus kas masuk operasional FY20 sebesar Rp1,4 triliun.”

Meskipun laba bersih FY21 berada di bawah ekspektasi Mirae, laba bersih inti FY21 sebenarnya jauh lebih tinggi dari FY20. Joshua masih mengharapkan laba bersih inti untuk terus tumbuh masing-masing menjadi Rp388 miliar dan Rp669 miliar di FY22-23F, seiring dengan perkiraan pertumbuhan pendapatannya. “Kami mempertahankan rekomendasi Buy kami pada ADHI, tetapi dengan TP lebih rendah yaitu Rp1.100 (sebelumnya Rp1.250).”

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pemerintah Putuskan Cuti Bersama Lebaran, Masyarakat Diizinkan Mudik
Next Post Pefindo Revisi Outlook Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Jadi Stabil  

Member Login

or