Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengatakan tahap awal yang akan dikerjakan adalah Kawasan Inti pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 5.800 hektare dalam bentuk infrastruktur dasar seperti jalan, saluran air, drainase air.
Baca juga: GoTo Borong Saham Matahari Putra Prima (MPPA)
Luasan itu belum termasuk kawasan permukiman. Pembangunan ibu kota negara (IKN) ini sudah tertuang dalam dokumen Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022, senilai Rp510,79 triliun.
Namun Basuki belum bisa merinci alokasi anggaran tersebut. Selain proyek ibu kota baru ini Kementerian PUPR juga berencana melakukan lelang dini paket pekerjaan infrastruktur tahun anggaran (TA) 2022 pada November 2021 nanti.
Saat ini, Kementerian PUPR tengah mengidentifikasi paket-paket proyek yang akan dilelang tersebut. Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, kepada Kontan menyebutkan akan ada 5.000 paket pekerjaan infrastruktur untuk tahun anggaran 2022.
Total nilai proyek yang akan dilelang lebih awal tersebut mencapai Rp10 triliun. Tentu saja, mulai bergeraknya sejumlah pembangunan proyek-proyek pemerintah menjadi angin segar bagi para perusahaan konstruksi, terlebih BUMN Karya.
Mereka akan diuntungkan dari adanya proyek-proyek pemerintah tersebut. Tahun 2022 bisa jadi merupakan tahun kebangkitan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang telah mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan konstruksi tersebut dapat mulai diperhitungkan untuk masuk ke dalam keranjang portofolio sebelum terlambat. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News