1
1

Prapenjualan Membaik, Fitch Revisi Outlook Alam Sutera (ASRI) Jadi Stabil

PT Alam Sutera Realty Tbk adalah sebuah perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia. | Foto: alam-sutera.com

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah menegaskan Peringkat Penerbit Jangka Panjang (IDR) PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) di ‘B-‘ dan merevisi outlook menjadi Stabil dari Negatif. Pada saat yang sama, Fitch telah menarik semua peringkat.

“Revisi outlook mencerminkan ekspektasi kami bahwa prapenjualan tahunan ASRI akan membaik dan tetap di atas Rp2 triliun, yang sepadan dengan peringkat ‘B-‘,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 25 September 2024.

Prapenjualan tanah dan properti perusahaan meningkat sebesar 20% yoy menjadi Rp1,2 triliun pada semester I/2024. ASRI juga telah secara signifikan mengurangi tekanan pembiayaan kembali untuk 12-18 bulan ke depan dengan membayar kembali US$237,2 juta dari obligasi dolar AS yang beredar dengan pinjaman bank baru yang berjangka panjang.

|Baca juga: Bank Mayapada Jalin Kerja Sama dengan Alam Sutera Group

Meski demikian, Fitch telah memilih untuk menarik peringkat ASRI karena alasan komersial.

ASRI memperoleh pinjaman beragunan senilai Rp3,9 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBB/Stabil) untuk melunasi semua obligasi dolar AS miliknya pada harga 100,78% dari nilai nominal dengan total US$244,6 juta, termasuk bunga yang masih harus dibayar sebesar US$5,6 juta, pada bulan Juli 2024. Obligasi tersebut dilunasi jauh sebelum jatuh tempo pada bulan November 2025.

Pinjaman bank baru tersebut telah memperpanjang profil jatuh tempo utang ASRI, karena merupakan pinjaman amortisasi selama 10 tahun. Obligasi dolar AS tersebut merupakan utang utama ASRI yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Jatuh tempo utang lainnya tersebar dengan baik.

|Baca juga: 7 Wahana Seru Mall@Alam Sutera, Destinasi Akhir Pekan Keluarga di Kota Tangerang

Beban keuangan perusahaan akan menurun dengan tingkat bunga yang lebih rendah sebesar 8% pada pinjaman baru, dibandingkan dengan 12% pada obligasi dolar AS tahun 2025. ASRI juga akan menghemat biaya lindung nilai (2023: Rp23 miliar) yang terkait dengan obligasi dolar AS miliknya.

ASRI juga akan diuntungkan dengan berkurangnya utang mata uang asing dalam bauran utangnya, karena sebagian besar pokok obligasi dolar AS tidak dilindung nilai, sehingga dapat menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebelum dilunasi, obligasi dolar AS tersebut mencakup sekitar 60% dari total utang ASRI pada akhir Juni 2024.

Fitch memperkirakan prapenjualan ASRI, tidak termasuk penjualan tanah, akan membaik dan tetap berada di atas Rp2 triliun per tahun, setelah turun menjadi Rp1,8 triliun pada tahun 2023 (2022: Rp3,2 triliun), yang disebabkan oleh lebih sedikit proyek yang diluncurkan dan permintaan yang lesu pada tahun 2022-2023.

“Kami memperkirakan prapenjualan perusahaan akan membaik dari peluncuran baru dan peningkatan upaya pemasaran.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wacana Subsidi BBM Dicabut, Asuransi Kendaraan Bakal ‘Kena Getah’?
Next Post BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Suara Merdu Vidi Aldiano

Member Login

or