Melalui Daily Write Up bertajuk Banks (Overweight) – Banking sector update: October 2022, analis Mirae Sekuritas, Handiman Soetoyo, memaparkan bahwa menurut laporan bulanan kebijakan moneter BI/laporan M2, pertumbuhan kredit yoy sistem perbankan makin tinggi menjadi +12,0%/+11,7% di bulan Oktober (September: +11,0%/+10,8%).
“Rata-rata suku bunga kredit Rupiah terus meningkat menjadi 13,06% (Juli: 12:10%; Agustus: 12,28%; September: 12,73%),” tulisnya.
|Baca juga: PROSPEK PERBANKAN 2023: Pertumbuhan Kredit Diperkirakan 12 Persen
Laporan kebijakan moneter bulanan BI/Laporan M2 juga melaporkan bahwa pertumbuhan total simpanan meningkat kembali ke +9,4%/+10,0% yoy (September: +6,8%/+7,7% yoy). Pertumbuhan giro melonjak signifikan menjadi +25,8% yoy (September: +15,7% yoy).
“Pertumbuhan simpanan yang jauh lebih kuat menurunkan LDR menjadi 79,9% di bulan Oktober,” jelasnya.
Rata-rata suku bunga deposito tenor 1 bulan terus meningkat menjadi 3,32% (September: 3,18%), sedangkan tenor 3 bulan juga naik tipis menjadi 3,55% (September: 3,31%).
Handiman memaparkan empat bank besar terus membukukan pertumbuhan kinerja yang stabil di bulan Oktober. “Kami melihat kejutan kecil di laporan laba-rugi bank. Semua kinerja 10M22 bank sesuai dengan perkiraan kami,” katanya.
Handiman percaya bahwa bank akan melanjutkan pertumbuhan kinerja yang mengesankan untuk sisa tahun ini, ditambah dengan faktor musiman di kuartal keempat.
Baru-baru ini, pemerintah mengumumkan target pendapatan dividen IDR24,85 triliun dari bank-bank BUMN. Kalkulasi Handiman menunjukkan bank-bank BUMN akan dengan mudah melampaui target pemerintah. Gabungan empat bank akan memberikan dividen Rp39,38 triliun kepada pemerintah (158% dari target).
“Kami mempertahankan rating Overweight dengan BBRI, BMRI, dan BBNI sebagai pilihan utama kami,” tegasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News