Media Asuransi, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Muara Enim, sejak 2016 mencanangkan Program Tanjung Enim Kota Wisata. Program ini bertujuan menjadikan kawasan tambang batu bara Tanjung Enim sebagai destinasi wisata yang mandiri di masa depan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembangunan Botanical Garden atau Taman Koleksi di lahan pascatambang seluas 17 hektare. Taman ini dirancang menjadi destinasi wisata unggulan di Tanjung Enim.
|Baca juga: PT Bukit Asam Gelar Wisuda Program RLDP-PL 2024
Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, menyampaikan bahwa pembangunan Botanical Garden merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan untuk masyarakat setempat.
“Cadangan batu bara suatu saat akan habis. Program Tanjung Enim Kota Wisata ini diharapkan menjadi penopang perekonomian masyarakat sekitar Tanjung Enim yang terus berkembang,” ujar Niko, dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 31 Desember 2024.
|Baca juga: Bukit Asam (PTBA) Kantongi Cuan Rp3,23 Triliun hingga September 2024
Botanical Garden telah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti kantor pengelola, bangunan edukasi, patung edukasi, cottage, area berkemah, foodcourt, musala, toilet, tempat parkir, dan fasilitas lainnya. Pembangunan infrastruktur tambahan, seperti jalan, pedestrian, sistem drainase, serta replika Kapal Sriwijaya sebagai ikon taman, juga terus berlangsung.
Taman ini dirancang dengan konsep bioregion yang merepresentasikan berbagai pulau di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa-Bali, Sunda Kecil, dan wilayah reklamasi. Setiap bioregion akan ditanami tanaman endemik khas masing-masing pulau, termasuk tanaman buah. Selain itu, Botanical Garden juga akan dilengkapi wahana permainan untuk menarik wisatawan.
“Program Tanjung Enim Kota Wisata merupakan komitmen PTBA terhadap keberlanjutan, khususnya dalam pengelolaan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan. Kami berharap program ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui sektor pariwisata,” tutur Niko.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News