Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat Perusahaan “idAAA” untuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA atau Bank) dan peringkat “idAA” untuk Obligasi Subordinasi I/2018. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah “stabil”.
Melalui keterangan resminya, Pefindo menjelaskan bahwa obligasi subordinasi yang diajukan ini diberikan dua peringkat lebih rendah dari peringkat Perusahaan untuk mengakomodasi risiko surat utang tersebut yang dapat diturunkan nilainya jika non-viability event terjadi. Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. “Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah superior.”
Efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan kemampuan Obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan Obligor lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat.
|Baca juga: BCA Expoversary 2022 Catatkan Transaksi Rp11,5 T
Peringkat mencerminkan posisi pasar superior BBCA dengan keberadaan yang sangat kuat dalam perbankan transaksional, profil likuiditas yang sangat kuat, dan profil permodalan yang sangat kuat. Di sisi lain, peringkat juga mempertimbangkan risiko yang dapat muncul dari kompetisi ketat dan kondisi makroekonomi yang penuh tantangan.
Peringkat dapat diturunkan apabila posisi pasar, kualitas aset, atau profitabilitas Bank menurun dengan konsisten dan signifikan. BBCA adalah salah satu bank komersial terbesar di Indonesia, yang menawarkan rentang pelayanan perbankan yang lengkap mencakup pelayanan terhadap nasabah korporat, komersial, konsumer, internasional, dan treasury.
BBCA juga menawarkan bisnis pembiayaan konsumen, asuransi, dan pelayanan syariah melalui anak-anak perusahaannya. Pada 31 Desember 2021, BBCA dimiliki oleh PT Dwimuria Investama Andalan sebesar 54,94% (dengan kepemilikan akhir oleh Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono) dan publik (45,06%). Bank memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia, didukung oleh 1.242 kantor, 2 cabang luar negeri, 18.034 ATM milik sendiri, dan 25.370 karyawan pada 31 Desember 2021.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News