1
1

Rekomendasi Saham BMRI Turun Jadi Hold, Ini Alasannya

Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menurunkan peringkat rekomendasi saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dari trading menjadi hold seiring dengan peningkatan tajam saham berkode BMRI itu.

Melalui Daily Write Up bertajuk Bank Mandiri (BMRI IJ) – 9M22 result review: Balancing strong earnings growth and enough liquidity, analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo mengatakan pada 9M22, laba bersih mencapai Rp30,6 triliun (+59.4% yoy).

“Hal ini sesuai dengan perkiraan kami tetapi di atas konsensus mencapai 77,8% dan 81,1% terhadap perkiraan FY22F (vs rata-rata 5 tahun pada 75,5%).”

Pada 9M22, sambungnya, pendapatan bunga meningkat 12,4% yoy menjadi Rp81,5 triliun dengan beban bunga turun 8,9% yoy menjadi Rp17,3 triliun, sehingga pendapatan bunga bersih meningkat 20,0% yoy menjadi Rp64,0 triliun.

|Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat, Strong Buy 2 Saham Ini

“Kami mulai melihat tekanan CoF di BMRI karena kenaikan signifikan deposito berjangka dengan bunga yang lebih tinggi. Namun, kenaikan imbal hasil aset mampu sepenuhnya mengimbangi kenaikan CoF.”

BMRI menyisihkan Rp4,1 triliun biaya provisi di 3Q22 (+17,9% qoq) sebagai tindakan pencegahan meskipun kualitas asetnya membaik (NPL membaik dari 2,4% di 2Q22 menjadi 2,2% di 3Q22). NPL coverage saat ini mencapai 268% (3Q21: 230%; 2Q22: 253%).

Pertumbuhan kredit meningkat menjadi 14,3% yoy (2Q22: 12,2% yoy), didorong oleh BSI (+22,1% yoy), UKM (+14,1% yoy), mikro (+13,8% yoy), serta korporasi (+12,2% yoy). “Kami melihat pertumbuhan kredit dua digit yang kuat di semua segmen,” katanya.

Handiman percaya bahwa pertumbuhan kredit akan terus meningkat di 4Q22 karena pemulihan ekonomi domestik yang berkelanjutan dan faktor musiman. Namun, pertumbuhan kredit mungkin sedikit lebih rendah pada tahun 2023 karena kekhawatiran ekonomi global.

Meskipun tekanan CoF meningkat, Handiman berpikir NIM masih mungkin meningkat di 4Q22 karena kenaikan suku bunga BI7DRR di akhir 3Q22 akan sepenuhnya tercermin pada imbal hasil aset bank, belum lagi kenaikan Fed Rate yang mungkin berlanjut hingga akhir tahun.

“Karena harga saham telah menguat secara signifikan, kami menurunkan rating kami dari Trading Buy menjadi Hold dengan TP tetap sebesar Rp11.000, yang mencerminkan target P/B sebesar 2,0x,” jelasnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Berpotensi Menguat, Strong Buy 2 Saham Ini
Next Post IFG Life Luncurkan Produk Asuransi untuk Pegiat Traveling dan Olahraga

Member Login

or