Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk antara China dan negara-negara mitra dagangnya. Di saat yang sama, aliran dana asing mulai kembali membanjiri pasar modal Indonesia, memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar.
Momentum ini membuka peluang bagi investor untuk menyusun ulang strategi portofolio mereka, terutama dengan memperhatikan kebutuhan akan likuiditas dan kestabilan di tengah ketidakpastian yang masih menyelimuti ekonomi global. Meski kondisi pasar menunjukkan pemulihan, namun banyak investor tetap mengedepankan pendekatan yang hati-hati.
|Baca juga: Indef Nilai Target Depresiasi Kurs Rupiah di 2026 Terlalu Besar
|Baca juga: Indef Sebut Program Koperasi Merah Putih Minim Transparansi dan Perencanaan
Chief Investment Officer PT Insight Investments Management (PT IIM) Camar Remoa menjelaskan Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) menjadi solusi strategis untuk menjaga fleksibilitas dan kehati-hatian dalam berinvestasi di situasi seperti sekarang ini.
“RDPU memiliki peran penting dalam strategi investasi modern, terutama bagi investor yang menginginkan fleksibilitas tanpa mengorbankan potensi imbal hasil,” jelas Camar, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 2 Juni 2025.
Camar menjelaskan instrumen ini bisa digunakan sebagai tempat parkir dana sebelum dialihkan ke aset yang lebih agresif seperti saham atau obligasi, sembari menunggu konfirmasi arah pasar yang lebih jelas.
Ia menekankan pentingnya diversifikasi portofolio untuk menjaga daya tahan investasi, khususnya dalam situasi pemulihan global yang belum sepenuhnya merata di seluruh sektor dan wilayah. Lebih lanjut, RDPU sangat efektif untuk mendukung strategi pengelolaan kas, baik bagi investor individu maupun institusi yang mengutamakan fleksibilitas dan likuiditas.
|Baca juga: Program MBG Dinilai Berisiko Tinggi terhadap Keseimbangan Fiskal Indonesia
|Baca juga: Indef: Target Inflasi di 2026 Cukup Realistis
“Untuk investor baru, pendekatan staggered entry atau strategi masuk bertahap dinilai tepat agar tetap responsif terhadap dinamika pasar. Dengan karakteristik yang relatif stabil dan mudah diakses, RDPU menjadi pilihan bijak bagi mereka yang ingin menjaga momentum investasi untuk mengambil peluang dengan penuh kehati-hatian,” jelas Camar.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20–21 Mei 2025, Bank Indonesia resmi menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen. Kebijakan ini turut mendorong penguatan pasar saham.
Seiring dengan itu, sebagian investor mulai melakukan aksi ambil untung secara bertahap, dan dana hasil aksi ambil untung tersebut dapat dipertimbangkan untuk ditempatkan sementara ke instrumen jangka pendek seperti reksa dana pasar uang. Ke depan, masih terdapat sejumlah faktor ketidakpastian yang perlu dicermati.
|Baca juga: PP Presisi (PPRE) Pertahankan Peringkat idBBB+ dengan Prospek Stabil
|Baca juga: Produsen Rokok Sampoerna (HMSP) Tebar Dividen Tunai sebesar Rp6,54 Triliun
Salah satunya adalah kebijakan tarif resiprokal antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya yang saat ini tengah dalam masa penangguhan selama 90 hari, namun tetap menyisakan risiko potensi eskalasi lanjutan. Selain itu, secara teknikal, IHSG telah mengalami penguatan sekitar tujuh persen sepanjang Mei, sehingga dalam jangka pendek rawan mengalami koreksi.
Dalam situasi seperti ini, strategi staggered entry menjadi semakin relevan. RDPU dapat berperan sebagai instrumen utama yang menawarkan fleksibilitas dan likuiditas, memberikan ruang bagi investor untuk menunggu momentum koreksi pasar.
Dengan demikian, investor dapat kembali masuk ke pasar saham secara bertahap, di mana manajemen risiko yang lebih terukur di tengah ketidakpastian. Sedangkan salah satu produk unggulan PT IIM adalah Reksa Dana Insight Retail Cash Fund (I-Retail Cash), yang secara konsisten menunjukkan kinerja konsisten dan stabil di berbagai rentang waktu.
|Baca juga: Bank Maspion (BMAS) Tetapkan Formasi Baru Direksi dan Komisaris
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Perkuat Peran dan Layanan untuk Ekosistem Maritim Nasional
Kondisi itu dengan imbal hasil yang kompetitif dibandingkan dengan benchmark (Fig.1). Produk ini menyasar instrumen pasar uang seperti deposito berjangka dan obligasi jangka pendek, memberikan imbal hasil kompetitif tanpa mengorbankan likuiditas.
“I-Retail Cash kami dirancang untuk menjawab kebutuhan investor yang mengutamakan likuiditas dan kestabilan hasil. Dalam kondisi pasar yang mulai membaik seperti saat ini, RDPU tetap menjadi bagian penting dari strategi portofolio jangka pendek maupun menengah,” pungkas Camar.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
