1
1

Rencana Emisi Obligasi Rp800 Miliar TBS Energi Utama Diganjar Peringkat idA

Ilustrasi. | Foto: TBS Energi Utama

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA untuk rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan I yang akan diterbitkan oleh PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) senilai maksimal Rp800 miliar.

Perusahaan berencana untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I maksimal Rp125 miliar untuk membiayai belanja modal dan membiayai kembali utang yang akan jatuh tempo.

Pada saat yang sama, Pefindo menegaskan peringkat idA untuk TBS dan Obligasi I Tahun 2023 serta peringkat idA(sy) untuk Sukuk Wakalah I Tahun 2025 yang masih beredar. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil.

|Baca juga:

“Peringkat mencerminkan bisnis TBS yang terdiversifikasi dengan baik, struktur permodalan yang konservatif serta profil bisnis yang kuat dari bisnis-bisnis baru,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Kamis, 10 Juli 2025.

Peringkat tersebut dibatasi oleh risiko atas pengembangan proyek-proyek baru serta paparan terhadap risiko fluktuasi harga komoditas. Peringkat dapat dinaikkan jika TBS berhasil mengoperasikan proyek-proyek baru yang direncanakan dan menghasilkan pendapatan dan margin laba yang lebih besar dibandingkan yang diproyeksikan, serta tetap mempertahankan struktur permodalan yang konservatif.

Peringkat dapat diturunkan jika perusahaan menghasilkan pendapatan dan margin laba yang lebih rendah dibandingkan proyeksi dikarenakan kinerja proyek-proyek baru di bawah standar yang diproyeksikan.

|Baca juga: 

Kebijakan TBS untuk lebih agresif untuk membiayai strategi investasi atau belanja modal dengan utang yang besar tanpa terkompensasi dengan pendapatan yang lebih tinggi juga dapat berdampak negatif terhadap peringkat perusahaan. “Keterlambatan pembangunan proyek juga dapat memicu penurunan peringkat, karena kondisi ini akan menurunkan profil keuangan Perusahaan.”

PT TBS Energi Utama Tbk didirikan pada tahun 2008 dan memiliki beberapa anak usaha yang bergerak di bidang batu bara di Kalimantan Timur, pengelolaan limbah di Singapura dan Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro di Lampung, Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung di Batam, dan kendaraan listrik.

Perusahaan berencana untuk berkembang ke energi terbarukan dalam waktu dekat dan menengah. Per 31 Desember 2024, pemegang saham adalah Highland Strategic Holdings Pte., Ltd (61,017%), PT Toba Sejahtra (8,602%), PT Bara Makmur Abadi (5,472%), dan publik (24,909%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Sebut 43 Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS, Alokasikan Dana Rp22,54 Triliun!
Next Post Permudah Kebutuhan Nasabah, Bank Mandiri Borong 6 Penghargaan Global

Member Login

or