Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang menguat seiring dengan sinyal pemengkasan suku bunga acuan AS atau The Fed.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan dinihari tadi, Bank Sentral AS memberikan sinyal pemangkasan suku bunga acuan di 2024 karena tren inflasi AS yang menurun. Tingkat imbal hasil obligasi AS langsung turun pasca pengumuman hasil rapat the Fed tersebut.
|Baca juga: Tunggu Keputusan Suku Bunga AS, Rupiah Diperkirakan Masih Berkonsolidasi
“Yield tenor 10 tahun bergerak di level 4,0% dari sebelumnya di 4,2%. Hasil ini juga memicu pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” jelasnya kepada Media Asuransi, Kamis 14 Desember 2023.
Menurutnya, survei dari CME FedWatch Tool terbaru menunjukkan probabilitas yang lebih besar untuk pemangkasan di bulan Maret dan Mei dari perkiraan sebelum pengumuman the Fed. Di Maret, sambung dia, probabilitas naik menjadi 73% dari sebelumnya 41%. Di Mei, probabilitas naik menjadi 94% dari sebelumnya 75%.
Ariston memperkirakan rupiah pun berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini karena faktor the Fed tersebut. “Potensi penguatan rupiah hari ini ke kisaran Rp15.550 dengan potensi resisten di sekitar Rp15.660 per dolar AS.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News