Media Asuransi, JAKARTA – Sepanjang pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditransaksikan terkoreksi 0,20% ke level 6.687,00.
Data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tanggal 22 sampai dengan 26 Mei 2023 kembali ditutup pada teritori yang variatif. Peningkatan sebesar 1,33% terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa menjadi 1.286.887 dari 1.270.046 transaksi pada sepekan yang lalu.
Lalu, rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga mengalami peningkatan sebesar 1,06% menjadi Rp10,12 triliun dari Rp10,02 triliun pada pekan sebelumnya. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mengalami penurunan sebesar 0,20%, atau berada pada posisi 6.687,00 dari posisi 6.700,56 pada minggu lalu.
Nilai kapitalisasi pasar Bursa turun 0,21% menjadi Rp9.484,16 triliun dari Rp9.504,018 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Sementara itu rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan tercatat mengalami penurunan sebesar 16,90% menjadi 17,46 miliar saham dari 21,01 miliar saham dari pekan sebelumnya.
Investor asing pada perdagangan Jumat pekan lalu mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp442,38 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp19,19 triliun.
|Baca juga: MARKET REVIEW: Efek Penurunan Harga Komoditas, IHSG Terkoreksi 0,62%
BEI bersama Indogen Capital dan SAKe Capital berpartisipasi dalam acara Indonesia-Japan Corporate Exchange Exclusive Business Matching Event yang diselenggarakan bekerja sama dengan Japan External Trade Organization (JETRO) di Tokyo, Senin (22/5). JETRO merupakan organisasi yang dinaungi oleh pemerintah Jepang yang bertujuan untuk mempromosikan mutual bisnis antara pengusaha Jepang dengan negara-negara lain di belahan dunia.
BEI memperkenalkan Perusahaan Tercatat dan perusahaan untuk Initial public Offering (IPO) yang merupakan klien dari Indogen dan SAKe Capital kepada 30 perusahaan Jepang untuk menjajaki potensi bisnis bilateral yang dapat terjalin antar perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam kegiatan ini. Harapannya dengan terjalinnya kerja sama antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan Jepang dapat meningkatkan eksposur bisnis para pengusaha sehingga semakin berdampak baik pada perekonomian masing-masing negara dan meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Jepang.
Pada kesempatan yang sama BEI juga melaksanakan studi banding ke Japan Exchange Group (JPX). Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memberikan pengetahuan sekaligus pemahaman yang lebih komprehensif mengenai proses evaluasi dan pemantauan perusahaan tercatat, pengembangan produk dan sistem di Bursa lain.
Pada Selasa (23/5) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap III Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI. Obligasi tersebut terbagi dalam tiga seri yaitu Seri A (SMII03ACN3) dengan nilai nominal Rp171.750.000.000,00 jangka waktu 370 hari kalender, Seri B (SMII03BCN3) dengan nilai nominal Rp1.914.120.000.000,00 jangka waktu 3 tahun dan Seri C (SMII03CCN3) dengan nilai nominal Rp1.914.130.000.000,00 jangka waktu 4 tahun.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menyematkan peringkat untuk obligasi adalah idAAA (Triple A) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak selaku wali amanat dalam emisi ini.
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 34 emisi dari 30 emiten senilai Rp38,81 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 522 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp443,81 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan US$486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai Rp3,06 triliun.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News