Media Asuransi, JAKARTA – Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tanggal 24 sampai dengan 28 Juli 2023 ditutup bervariasi dengan kapitalisasi pasar Bursa menyentuh rekor tertingginya, yaitu Rp10,078 triliun pada 26 Juli 2023.
Dikutip dari keterangan resminya, BEI mengungkapkan selama sepekan ini, kapitalisasi pasar Bursa mengalami kenaikan 0,82% menjadi Rp10.022 triliun dari Rp9.940 triliun pada pekan sebelumnya. Peningkatan tertinggi pekan ini terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa, yaitu sebesar 9,06% menjadi 1.287.785 dari 1.180.802 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Peningkatan juga diikuti oleh rata-rata nilai transaksi harian Bursa, yaitu sebesar 3,54% menjadi Rp10,06 triliun dari Rp9,72 triliun pada penutupan pekan yang lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan 0,28% pada level 6.900,23 dari level 6.880,80 pada pekan sebelumnya.
|Baca juga: 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini 31 Juli 2023
Di pihak lain, rata-rata volume transaksi Bursa selama sepekan mengalami penurunan sebesar 4,04% menjadi 16,39 miliar lembar saham dari 17,08 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. Investor asing pada Jumat pekan lalu mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp727,05 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp20,40 triliun.
Selama sepekan, terdapat 2 pencatatan saham dan 1 waran. Pada Senin (24/7), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mulai mencatatkan saham dan warannya di Papan Pengembangan BEI. INET merupakan perusahaan tercatat ke-50 di BEI pada tahun 2023. INET bergerak pada sektor Infrastructures dan subsektor Telecommunication. Industri INET adalah Telecommunication Service dengan subindustri Wired Telecommunication Service.
Kemudian pada hari berikutnya, Selasa (25/7), PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) dalam rangka pencatatan saham MAHA di Papan Utama BEI. MAHA menjadi perusahaan tercatat ke-51 di BEI pada tahun 2023. MAHA bergerak pada sektor Energy dan subsektor Oil, Gas & Coal. Industri MAHA adalah Coal dengan subindustri Coal Distribution.
Pada Rabu (26/7) BEI dan Hong Kong Exchanges and Clearing Limited (HKEX) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Main Hall BEI. MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman dan Chief Executive Officer HKEX Nicolas Aguzin serta turut disaksikan oleh Komisaris Utama BEI John A. Prasetyo dan Board Member HKEX Cheah Cheng Hye. Kolaborasi antara BEI dan HKEX ini bertujuan untuk memperkuat posisi pasar modal Indonesia di mata global. Melalui MoU tersebut, kedua belah pihak akan bekerja sama lebih erat untuk menuju tujuan bersama dalam membuka peluang baru dan menjajaki pengembangan produk baru.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News