Media Asuransi, JAKARTA – Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan sebesar 0,84% menjadi Rp9.426,57 triliun sepanjang pekan lalu seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Data sepekan Bursa Efek Indonesia dari 19 Juni hingga 23 Juni 2023 menyebutkan kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan sebesar 0,84% menjadi Rp9.426,57 triliun dari Rp9.506,69 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) satu pekan ini mencatatkan penurunan 0,88% atau berada pada posisi 6.639,73 dari level 6.698,55 pada pekan lalu. Penurunan sebesar 8,88% terjadi pada rata-rata volume transaksi bursa selama sepekan, yaitu menjadi 17,07 miliar saham dari 18,73 miliar saham pada pekan sebelumnya.
|Baca juga: Market Brief: Wall Strert Hampir Terkoreksi Menyeluh Pada Perdagangan Pekan Lalu
Rata-rata nilai transaksi harian bursa turut mengalami penurunan sebesar 16,38%, menjadi sebesar Rp8,34 triliun dari Rp9,97 triliun pada penutupan pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa ditutup turun 17,27% menjadi 1.102.270 transaksi dari 1.332.322 transaksi pada pekan sebelumnya.
Investor asing pada perdagangan akhir pekan lalu mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp693,61 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp16,02 triliun.
Selama periode sepekan dari 19 hingga 23 Juni 2023, terdapat pencatatan 2 saham, 2 sukuk, 1 obligasi, 1 waran, serta 1 Efek Beragun Aset Syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Senin, 19 Juni 2023, Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap III Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Pegadaian Tahap III Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Pegadaian resmi dicatatkan di BEI. Obligasi dicatatkan dengan nilai nominal Rp1.995.000.000.000, sedangkan sukuk dicatatkan dengan nilai nominal Rp605.000.000.000. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat untuk Obligasi adalah idAAA (Triple A) dan untuk Sukuk Mudharabah adalah idAAA(sy) (Triple A Syariah). PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Masih pada hari yang sama, diselenggarakan seremoni pencatatan perdana Efek Beragun Aset Syariah Berbentuk Partisipasi Sarana Multigriya Finansial – Bank Syariah Indonesia Nomor 1 Kelas A (EBAS-SP SMF-BRIS01 Kelas A), peresmian pencatatan tersebut dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, didampingi oleh Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara, Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Ananta Wiyogo, dan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi.
|Baca juga: 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini 26 Juni 2023
Kemudian, diselenggarakan pula seremoni pencatatan perdana saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang mencatatkan sahamnya pada Papan Pengembangan BEI. VKTR merupakan perusahaan tercatat ke-43 di BEI pada tahun 2023. VKTR bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dan subsektor Automobiles & Components. VKTR bergerak pada industri Auto Components dengan subindustri Auto Parts & Equipment.
Pada Rabu, 21 Juni 2023, PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) mencatatkan saham pada Papan Akselerasi BEI. RELF menjadi perusahaan tercatat ke-44 di BEI pada tahun 2023. RELF bergerak pada sektor dan subsektor Properties & Real Estate. Industri RELF adalah Real Estate Management & Development dengan subindustri Real Estate Development & Management. Selain saham, dicatatkan pula waran RELF dengan kode RELF-W.
PT Mandala Multifinance Tbk menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap III Tahun 2023 resmi dicatatkan di BEI pada Kamis, 22 Juni 2023. Sukuk tersebut dicatatkan dengan nilai Rp500 miliar. Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk Sukuk ini adalah idA(sy) (Single A Syariah) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak selaku wali amanat dalam emisi ini.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 39 emisi dari 30 emiten senilai Rp44,85 triliun. Maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai saat ini berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp445,22 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan US$486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp3,47 triliun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News