1
1

Risiko Asuransi Kredit Naik, Fitch Turunkan Peringkat Eka Lloyd Jaya

PT Asuransi Eka Lloyd Jaya bergerak di bidang perasuransian. | Foto: aaui.or.id

Media Asuransi, JAKARTA –  Fitch Ratings telah menurunkan peringkat Nasional Insurer Financial Strength (IFS) PT Asuransi Eka Lloyd Jaya ke ‘BBB+(idn)’ dari ‘A-(idn)’. Outlook adalah stabil.

Dikutip dari keterangan resminya, Fitch menjelaskan bahwa penurunan peringkat satu notch mencerminkan profil risiko bisnis perusahaan yang lebih lemah sehubungan dengan ekspansi bisnis perusahaan yang signifikan ke dalam produk asuransi kredit multiguna, yang risikonya telah meningkat.

“Penurunan peringkat juga mencerminkan profil industri dan lingkungan operasi yang lebih lemah untuk perusahaan asuransi di Indonesia, dengan mempertimbangkan regulatory environment yang kurang berkembang dan persaingan yang ketat,” katanya.

Outlook Stabil mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa kinerja keuangan dan pendapatan Eka Lloyd dapat meningkat selama 12 hingga 24 bulan ke depan karena klaim kematian terkait Covid-19 yang lebih rendah.

Peringkat IFS Nasional ‘BBB’ menunjukkan kapasitas yang memadai untuk memenuhi kewajiban pemegang polis relatif terhadap semua kewajiban atau penerbit lain di negara atau serikat moneter yang sama, di semua industri dan jenis kewajiban.

|Baca juga: AM Best Afirmasi Peringkat Lloyd’s A Outlook Stabil

Bisnis Eka Lloyd terkonsentrasi pada PA Plus, sebuah produk asuransi kredit multiguna, yang mencakup lebih dari 80% premi bruto (GWP) pada tahun 2022. PA Plus dirancang untuk menyelesaikan pembayaran pinjaman dalam kasus nasabah meninggal dunia atau gagal bayar karena pemutusan hubungan kerja. Profitabilitas produk ini melemah dalam beberapa tahun terakhir karena klaim terkait pandemi, membuat perusahaan asuransi menghadapi volatilitas ekuitas dan pendapatan yang lebih tinggi.

GWP perusahaan melonjak 88% pada tahun 2022 (20% pada tahun 2021), didorong oleh volume bisnis PA Plus yang lebih tinggi, menyusul kemitraan dengan beberapa Bank Perkreditan Daerah baru.

Fitch yakin pertumbuhan di atas rata-rata dapat menimbulkan risiko, terutama selama periode persaingan harga yang kompetitif. Combined ratio Eka Lloyd rata-rata 108% dalam tiga tahun hingga 2022. Rasio tersebut membaik menjadi 84% pada 2022, dari 134% pada 2021, sebagai hasil dari pertumbuhan premi yang lebih tinggi dan klaim kematian yang lebih rendah.

Fitch memeringkat profil perusahaan Eka Lloyd sebagai ‘Less Favourable‘ dibandingkan dengan perusahaan asuransi lain di Indonesia, berdasarkan profil bisnis ‘Less Favourable‘ dan tata kelola perusahaan ‘Moderate/Favourable‘. Penilaian profil bisnis didorong oleh skala operasi yang ‘Less Favourable’, risk appetite yang lebih tinggi dari sektornya dan diversifikasi bisnis yang terbatas. Eka Lloyd memiliki skala operasi kecil, dengan pangsa pasar GWP sekitar 0,3% pada tahun 2022.

|Baca juga: AM Best: Reasuransi Global Bergeser dari Risiko Bencana Properti

Fitch juga meyakini bahwa profil kredit perusahaan asuransi rentan terhadap risiko yang lebih tinggi terkait dengan profil industri dan lingkungan operasi di Indonesia. Tekanan persaingan semakin meningkat dalam beberapa periode terakhir, mengakibatkan tekanan harga yang signifikan dan ekspansi bisnis yang agresif, khususnya di bisnis asuransi kredit.

Rasio kapitalisasi berbasis risiko perusahaan turun menjadi 311% pada akhir 2022 (akhir 2021: 368%) sebagai hasil dari pertumbuhan premi yang lebih tinggi tetapi tetap jauh di atas persyaratan peraturan minimum 120%. Namun, modal absolut Eka Lloyd lebih rendah dari beberapa perusahaan domestik lainnya, membuatnya rentan terhadap guncangan eksternal dan risiko operasional. Modal dasar terdiri dari modal biasa tanpa rencana penerbitan utang dalam jangka menengah.

Perusahaan menyerahkan sebagian dari preminya ke beberapa reasuransi proporsional dan excess of loss untuk memitigasi risiko bencana. Perjanjian reasuransi Eka Lloyd dipimpin oleh reasuransi domestik. Fitch percaya kualitas kredit dari beberapa reasuransi domestik di panel reasuransi Eka Lloyd telah memburuk secara signifikan baru-baru ini.

Lebih dari 90% aset investasi Eka Lloyd berupa kas dan setara kas serta obligasi pada akhir tahun 2022. Perusahaan mengharapkan untuk mempertahankan portofolio konservatif ditengah volatilitas pasar saat ini.

Fitch memperkirakan volatilitas pasar saat ini hanya berdampak terbatas pada portofolio investasi perusahaan, karena eksposurnya terhadap aset berisiko tinggi, termasuk saham non-afiliasi dan obligasi non-investasi, dapat dikelola dibandingkan dengan ekuitasnya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Investree Hentikan Layanan Usaha Syariah
Next Post Overweight untuk Sektor Perbankan, Saham BMRI, BBCA, dan BBNI Jadi Top Picks

Member Login

or