1
1

Rugi EBITDA GOTO pada Semester I/2022 Catatkan Kenaikan

Ilustrasi

Media Asuransi, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mencatatkan pertumbuhan rugi EBITDA yang disesuaikan pada semester I/2022 menjadi Rp9 triliun dibandingkan dengan rugi Rp5,8 triliun pada periode yang sama 2021.

Menurut manajemen GOTO, pertumbuhan rugi EBITDA tersebut menggambarkan konservasi modal yang dilakukan Perseroan dalam rangka integrasi Gojek dan Tokopedia, sehingga Perseroan dapat berinvestasi dalam menumbuhkan integrasi lintas platform serta mengantisipasi dampak signifikan dari berbagai pembatasan yang disebabkan pandemi Covid-19.

Namun bila dilihat pada periode kuartal kedua tahun 2022, rugi EBITDA yang disesuaikan mengecil 14 persen mencapai Rp4,1 triliun, dibandingkan Rp4,8 triliun pada kuartal pertama tahun 2022.

Sementara itu pada periode 6 bulan pertama 2022, perseroan membukukan pertumbuhan GTV semester pertama mencapai 42% year-on-year menjadi Rp290,5 triliun, sedangkan pertumbuhan pendapatan bruto semester pertama mencapai 49% year-on-year menjadi Rp10,7 triliun.

Andre Soelistyo, Direktur Utama Grup GoTo menjelaskan, pada kuartal kedua, Perseroan terus fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan. Nilai transaksi bruto (GTV) dan pendapatan bruto Perseroan terus tumbuh, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Margin bisnis juga membaik, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

|Baca juga: GOTO Masuk ke Kripto dengan Akuisisi 100% Kripto Maksima Koin

“Tren pertumbuhan ini semakin mendorong percepatan langkah kami menuju profitabilitas. Lebih jauh, strategi Perseroan untuk mengedepankan diferensiasi produk serta bergeser dari bisnis berbasis insentif, membuahkan hasil yang baik. Sejak implementasi strategi tersebut, penggunaan lintas platform meningkat serta memberikan ruang untuk menajamkan fokus, meningkatkan jumlah pelanggan setia dengan monetisasi bernilai tinggi.”

Di tengah tantangan makroekonomi yang masih berlanjut, jelasnya, GOTO memperkokoh kepemimpinan di Indonesia, memperluas keragaman dan pendalaman ekosistem untuk terus mengembangkan bisnis. Secara keseluruhan, industri ini akan terus beradaptasi di tengah perubahan yang sangat cepat. Memahami situasi tersebut, GoTo akan terus mengimplementasikan efisiensi biaya dan mendorong sinergi optimal dalam ekosistem.”

Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo menjelaskan, kinerja kuat perusahaan di kuartal kedua tahun 2022 telah menghasilkan pertumbuhan pendapatan dengan struktur biaya yang lebih optimal.

“Kami berhasil meningkatkan pertumbuhan GTV, pendapatan bruto serta margin keuangan, di tengah kondisi geopolitik dan makroekonomi yang menantang, dampak sistemik dari pandemi COVID-19 serta dampak musiman dari periode Ramadan.”

Ke depannya, jelasnya, perseroan akan terus mengoptimalkan berbagai beban usaha, dengan dukungan kinerja yang baik, sebagai hasil investasi kami melakukan integrasi lintas platform dan dalam ekosistem. “Kami berharap tren pertumbuhan bisnis yang positif di seluruh segmen bisnis GoTo akan terus berlanjut, seiring langkah mencapai break even sebagai sebuah ekosistem terintegrasi.”

|Baca juga: Kenaikan Tarif Ojol Ditunda, Saham GOTO Longsor

Secara kuartalan, kinerja GOTO pada kuartal kedua tahun 2022 membukukan kinerja yang baik untuk GTV dan pendapatan bruto, di mana GTV mencapai batas atas dalam rentang pedoman yang ditetapkan sebelumnya. GTV Grup tumbuh 39% year-on-year mencapai Rp150,5 triliun.

Melanjutkan momentum dari kuartal sebelumnya, pendapatan bruto menampilkan pertumbuhan lebih cepat dari GTV, membukukan kenaikan 45% year-on-year mencapai Rp5,5 triliun. Pertumbuhan pendapatan dan GTV Perseroan terutama didorong oleh perkembangan upaya monetisasi, 2 termasuk di antaranya pembaruan skema komisi pedagang e-commerce, pendapatan komisi dari layanan pesan antar makanan, dan pemulihan pada sektor mobilitas.

Kuartal kedua tahun 2022 cukup berbeda dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, antara lain dengan dilonggarkannya pembatasan mobilitas, khususnya pada periode perayaan Idul Fitri. Meski terdapat penurunan aktivitas di sekitar periode libur tersebut, yang disebabkan oleh perjalanan mudik masyarakat, Perseroan tetap mencatatkan penggunaan yang tinggi dari konsumen. Tingkat belanja per pengguna (sebagaimana diukur dari pembagian GTV terhadap ATU) tumbuh 17% year-on-year, sementara jumlah ATU tumbuh 28% year-on-year mencapai 67 juta pengguna.

Pada kuartal yang sama, Perseroan mencatatkan pertumbuhan penggunaan konsumen, sebagai hasil dari berbagai inisiatif yang mendorong integrasi lintas platform, termasuk peluncuran GoPayCoins sebagai sistem poin penghargaan tunggal bagi konsumen Grup GoTo. Dengan fitur ini, Perseroan berhasil meningkatkan jumlah konsumen lintas platform (yang menggunakan kedua platform Gojek dan Tokopedia) sebesar lebih dari 80% year-on-year. Konsumen lintas platform memiliki loyalitas dan melakukan lebih banyak transaksi dibandingkan dengan konsumen yang hanya menggunakan satu platform saja.

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Penjualan Konsolidasi Indofood Sukses Makmur (INDF) Semester I/2022 Naik 12%
Next Post Laba Indofood CBP (ICBP) pada Semester I/2022 Tergerus 40%

Member Login

or