1
1

Rukun Raharja (RAJA) Diganjar Peringkat idA+ dengan Prospek Stabil

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) induk usaha PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) merupakan perusahaan penyedia energi hulu hingga hilir yang terintegrasi. | Foto: raja.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA+ dengan prospek stabil untuk PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).

Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar RAJA yang kuat, skema kontrak yang terjamin, dan profil keuangan yang kuat. Peringkat tersebut dibatasi oleh paparan risiko fluktuasi harga komoditas dan risiko profil pelanggan yang terkonsentrasi.

|Baca juga: Rukun Raharja (RAJA) Garap Proyek Pipanisasi BBM Tanjung Batu-Samarinda

“Peringkat dapat dinaikkan jika RAJA berhasil meningkatkan bisnis antar stream secara keseluruhan, terutama di bisnis midstream dan hilir, disertai dengan profil keuangan yang kuat,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 31 Desember 2024.

Peringkat dapat diturunkan jika RAJA mempunyai utang yang jauh lebih besar dari yang diproyeksikan, yang dapat secara signifikan melemahkan struktur modal dan perlindungan arus kasnya, tanpa dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih kuat.

|Baca juga: Rukun Raharja (RAJA) Bakal Akuisisi Tiga Perusahaan

Peringkat juga akan tertekan jika RAJA gagal mempertahankan kontrak end-to-end yang relatif terjamin terutama di bisnis hilir, yang menghadapi risiko penipisan pasokan gas, atau jika terjadi fluktuasi harga komoditas atau ekonomi makro, yang akan berdampak buruk pada kinerja bisnis dan keuangannya.

RAJA bergerak dalam bidang transmisi dan distribusi gas di Indonesia. Perusahaan juga memiliki aset konsorsium strategis di bisnis midstream yang bermitra dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai operator pipa transmisi terbesar, dan di bisnis hulu dengan memiliki hak partisipasi di blok Jabung dan Cepu.

Per 30 Juni 2024, pemegang saham Perusahaan adalah PT Sentosa Bersama Mitra (33,95%), Bapak Hapsoro (28,52%), PT Basis Utama Prima (11,90%), PT Zeze Ajuwel Tambang (6,63%), dan publik (19,00%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pefindo Pangkas Peringkat Wijaya Karya (WIKA) idBB dengan Prospek Credit Watch Implikasi Negatif
Next Post OJK Berkomitmen Memajukan Pasar Modal Indonesia

Member Login

or