Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi tertekan karena sentimen rilis data tenaga kerja AS.
Analis Sinarmas Future, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat kemarin di luar dugaan lebih bagus dari ekspektasi. “Hal ini membalikkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS di tahun ini. Dan ini bisa membantu mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” katanya kepada Media Asuransi, Senin 8 Mei 2023.
|Baca juga: Dipicu Sentimen The Fed, Rupiah Masih Berpotensi Menguat
Menurut Ariston, rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS karena faktor-faktor tersebut. Tapi di sisi lain, jelas dia, pelemahan mungkin tidak terlalu jauh karena pasar masih berekspektasi bahwa The Fed tidak akan menaikan suku bunga acuannya lagi tahun ini sesuai dengan indikasi yang didapat dalam konferensi pers The Fed pekan lalu.
Ariston memperkirakan rupiah masih mungkin melemah ke Rp14.700, dengan potensi penguatan ke arah Rp14.650-Rp14.630. “Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia Q1 yang masih di 5% memberikan alasan bagi penguatan rupiah,” jelasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News