Analis Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa rilis data AS semalam yaitu data inflasi produsen AS bulan Januari yang naik melebihi ekspektasi pasar dan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang baik.
|Baca juga: Rupiah Diprediksi Menguat terhadap Dolar AS
“Ini mendorong persepsi bahwa Bank Sentral AS akan mempertahankan kebijakan pengetatan moneter untuk jangka waktu yang lebih lama dan membuka peluang kenaikan suku bunga acuan lagi,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat, 17 Februari 2023.
Menurutnya, faktor ini memicu penguatan dolar AS pasca rilis data dan pagi ini terlihat dolar AS juga menguat terhadap mata uang Asia.
Ariston memperkirakan rupiah pun bisa terimbas hasil tersebut pada perdagangan hari ini. Ada potensi rupiah tertekan terhadap dolar AS ke arah Rp15.220 dengan potensi support di sekitar Rp15.150 per dolar AS.
Di sisi lain, Ariston menerangkan optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan mungkin masih bisa menahan pelemahan rupiah.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,26% ke level Rp15.206 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat Rp0,12% ke level Rp15.176 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News