Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi kembali melemah karena sinyal hawkish Bank Sentral AS.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan rupiah bisa kembali melemah hari ini terhadap dolar AS dengan sinyal hawkish dari Bank Sentral AS dinihari tadi.
“The Fed menahan suku bunga acuannya pada pertemuan dinihari tadi tapi memberikan sinyal masih akan menaikan suku bunga acuan di tahun ini,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 21 September 2023.
Menurutnya, the Fed melihat inflasi AS belum turun sesuai dengan harapannya dan ditambah dengan membaiknya ekonomi AS yang bisa menaikan inflasi lagi. The Fed sangat menekankan pentingnya mengendalikan dan menurunkan inflasi bagi perekonomian AS ke depan.
|Baca juga: Isu The Fed dan Kenaikan Harga Minyak Bakal Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah
Ariston menerangkan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terlihat naik mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS lagi.
Harga minyak mentah yang masih tinggi juga masih bisa memberikan sentimen negatif ke aset berisiko seperti rupiah karena kenaikan harga minyak bisa menaikan inflasi yang bisa menurunkan aktivitas ekonomi.
Dari dalam negeri, jelasnya, hasil pertemuan BI sore nanti mungkin tidak terlalu mempengaruhi rupiah karena BI kemungkinan masih bertahan dengan kebijakan sebelumnya melihat perekonomian Indonesia yang masih bagus.
“Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp15.450, dengan potensi support di kisaran Rp15.350.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News