Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan melemah karena sentimen indikasi kebijakan suku bunga tinggi Bank Sentral AS.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS karena indikasi kebijakan suku bunga tinggi Bank Sentral AS. “Dolar AS masih terlihat menguat terhadap mata uang regional pagi ini,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat 20 Oktober 2023.
|Baca juga: Rupiah Masih Akan Tertekan Dua Sentimen Global Ini
Dia menjelaskan semalam Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell memberikan sinyal bahwa kebijakan suku bunga tinggi masih diperlukan untuk menurunkan inflasi AS ke level 2%.
“Tapi Powell juga memberikan indikasi bahwa The Fed tidak terburu-buru menaikan suku bunga acuan lagi karena tingkat imbal hasil obligasi yang tinggi di AS sudah membantu meredam inflasi.”
Selain itu, sambung Ariston, ketegangan di Timur Tengah yang masih berlangsung juga masih menjadi kekhawatiran pasar yang mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman di emas dan dolar AS.
Di sisi lain, dia mengatakan kenaikan suku bunga acuan BI sebesar 25 basis poin membantu meredam pelemahan rupiah terhadap dollar AS. Pelemahan rupiah langsung berkurang pasca diumumkannya kenaikan suku bunga acuan tersebut. Menurut dia, kebijakan ini mungkin bisa meredam penguatan dolar AS terhadap rupiah hari ini.
“Potensi pelemahan hari ini mungkin tertahan di bawah Rp15.850, dengan potensi support di sekitar Rp15.780.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News