Media Asuransi, JAKARTA – Harga rata–rata saham JAST (PT Jasnita Telekomindo Tbk) selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler kurang dari Rp51, yang mungkin membuat beberapa investor JAST mengalami panic selling. Alhasil, saham JAST masuk dalam jajaran saham pemantauan khusus.
Bertolak belakang dengan kinerja saham JAST, manajemen JAST menyatakan kinerja operasional PT Jasnita Telekomindo Tbk. sedikit demi sedikit mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari pendapatan perseroan yang meningkat sebesar 9,55% dari kuartal I/2023 dibandingkan dengan kuartal I/2024.
|Baca juga: Jasnita Telekomindo Kantongi Laba Bersih Rp810 Juta pada 2023
Banyaknya project-project yang akan dijalankan oleh JAST dengan beberapa pelaku usaha potensial, membuat JAST optimistis untuk kinerja JAST ke depannya. Selain itu, dari sisi layanan panggilan darurat 112, perseroan semakin gencar menawarkan layanan tersebut kepada pemerintah daerah, sejalan dengan cita-cita transformasi digital pemerintah Indonesia.
“Layanan CCTV Surveillance JasTrack juga mendapat respons yang baik dari Company, Government dan Akademisi pada webinar hari ini, dikarenakan Artficial Intillegence (AI) sedang mendapat popularitas yang besar saat ini,” tulis manajemen JAST dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 7 Juni 2024.
Maraknya pengembangan ekosistem digital yang digaungkan pemerintah, memberikan nilai tambah bagi perseroan untuk terus meningkatkan penyediaan IoT di beberapa bidang, dikarenakan perseroan juga telah memperoleh izin Komunikasi Data (Siskomdat) dari Kominfo RI, sebagai lampu hijau untuk dapat menjalankan layanan IoT.
“Besar harapan perseroan, seluruh stakeholders JAST senantiasa memberikan kepercayaan kepada JAST, agar JAST dapat terus meningkatkan kinerjanya dan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh investor.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News