1
1

Sejak 2013, Alokasi Pembiayaan Proyek via SBSN Capai Rp175,37 Triliun

Ilustrasi Sukuk Ritel. | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Total alokasi pembiayaan proyek melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2022 telah mencapai Rp175,37 triliun, yang digunakan untuk membangun 4.247 proyek pada 11 K/L dan tersebar di 34 provinsi. 

Mengutip keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, nilai pembiayaan, jumlah proyek, dan K/L yang menggunakan SBSN mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

“Hal ini menunjukkan sambutan yang baik dari K/L dalam memanfaatkan model pembiayaan SBSN untuk melaksanakan kegiatan pembangunan di berbagai bidang,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Dirjen PPR), Luky Alfirman. 

|Baca juga: Pemerintah Kembali Lelang SBSN dengan Target Dana Rp10 Triliun

Dia menjelaskan, secara umum perkembangan SBSN sebagai salah satu sumber dana APBN sudah cukup menggembirakan. Di tengah situasi gelombang kedua pandemi Covid-19, realisasi pembiayaan proyek melalui SBSN tahun 2021 masih cukup baik yaitu sebesar 85,52%. 

Selanjutnya, sisa pekerjaan seluruh proyek tersebut akan dilanjutkan penyelesaiannya di tahun 2022, rata-rata realisasi dari proyek SBSN tersebut selama ini mencapai 93% sampai 96%. “Dengan demikian, sekali lagi terbukti bahwa SBSN Proyek dapat berkontribusi secara positif terhadap pembangunan nasional dan mendukung upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan perekonomian melalui belanja infrastruktur.” 

Proyek SBSN yang dilaksanakan tahun 2023 diharapkan dapat sejalan dengan prioritas kebijakan pemerintah sehingga proyek dapat mencapai target output dan outcome yang mampu menjadi jump-starter dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dengan situasi APBN 2023 yang masih akan fokus para pengendalian defisit dan pelaksanaan program-program PEN, K/L kiranya dapat memilih proyek-proyek yang betul-betul prioritas dan siap untuk dilaksanakan yang pada saatnya nanti mendapatkan alokasi dari dana pembiayaan SBSN. 

Pembiayaan proyek melalui SBSN merupakan sinergi kebijakan di antara Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Kementerian/Lembaga untuk membiayai proyek-proyek atau kegiatan prioritas dengan menggunakan dana yang bersumber dari pasar keuangan melalui instrumen Surat Berharga Negara yang berbasis syariah yang diterbitkan oleh Pemerintah sejak tahun 2008. 

|Baca juga: LMAN Siapkan Anggaran Rp11,1 Triliun untuk Akuisisi Lahan Proyek Strategis Nasional 2021

Pada tahun 2022 pembiayaan SBSN telah mengalokasikan dana sebesar Rp29,536 triliun untuk 880 proyek infrastruktur yang tersebar di 11 K/L di 34 provinsi, yaitu: 

1.     68 proyek infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara serta gedung politeknik pada Kementerian Perhubungan.

2.     153 proyek infrastruktur jalan dan jembatan pada Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR. 

3.     65 proyek infrastruktur pengendalian banjir dan lahar, pengelolaan bendungan dan embung, pengelolaan irigasi dan drainase utama perkotaan, serta penyediaan air baku pada Ditjen SDA Kementerian PUPR.

4.     10 proyek embarkasi haji dan 45 proyek pusat pelayanan haji terpadu di Ditjen PHU Kementerian Agama. 

5.     20 proyek pembangunan sarana dan fasilitas gedung PTKIN dan 215 madrasah di Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.

6.     135 proyek pembangunan gedung balai nikah dan manasik haji di Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama. 

7.     1 proyek pembangunan taman nasional dan 1 pembangunan SMK Kehutanan di Kementerian LHK.

8.     25 proyek pembangunan gedung perguruan tinggi dan 2 gedung LLDIKTI di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

9.     9 proyek pembangunan laboratorium dan fasilitas penelitian di BRIN.

10.  97 proyek pembangunan perumahan di Kementerian Pertahanan.

11.  26 proyek pembangunan perumahan di Polri.

12.  5 proyek pembangunan fasilitas pertanian di Kementerian Pertanian.

13.  1 proyek pembangunan Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di BMKG. 

14.  1 proyek pembangunan fasilitas fitofarmaka dan 1 pembangunan SMAK Bogor di Kementerian Perindustrian. 


Pada tahun 2021 yang lalu pemerintah telah selesai melaksanakan pembangunan berbagai proyek infrastruktur melalui SBSN, dengan total Rp29,3 triliun (termasuk proyek lanjutan/luncuran 2020) yang terdiri dari 870 proyek pada 11 K/L dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 

Salah satunya adalah Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Tanah Laut di Kalimantan Selatan dengan nilai Rp100,02 miliar, melengkapi alokasi pembangunan SBSN Proyek tahun sebelumnya sebesar Rp58 miliar. Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Tanah Laut selesai dilaksanakan dengan baik, dan Politeknik Negeri Tanah Laut merupakan salah satu Satker SBSN Proyek Terbaik Tahun 2021. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jaga Pemulihan Ekonomi, Normalisasi Kebijakan Harus Dilakukan Secara Terencana
Next Post 4 Jenis Dokumen Ini Bebas Bea Materai

Member Login

or