Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan dalam sepekan ke depan, dari sisi katalis, pasar akan wait & see rilis data domestik seperti FDI dan inflasi, sedangkan dari global akan rilis data JOLTs Job Openings dan unemployment rate AS.
“Pada pasar saham, tekanan terhadap perang dagang diprediksi akan semakin mereda dan berpotensi melanjutkan penguatan pada saham big-cap dengan valuasi undervalued,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 29 April 2025.
Sedangkan pada obligasi, gerak pasar SBN diprediksi masih sanggup menguat terbatas namun masih akan dibayangi beberapa isu seperti volatilitas rupiah.
“Tren bullish dapat dimanfaatkan investor untuk kembali akumulasi seri-seri SBN tenor pendek-medium. Yield SBN 10 tahun berpotensi mengarah ke level 6,9%.”
|Baca juga:Tekanan Pasar Saham pada Pekan Ini Diprediksi Kian Mereda
Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +3,74% ke level 6.678,92 dipicu oleh menguatnya indeks sektoral dan saham big banks. Disisi lain, investor asing masih melakukan aksi jual bersih hingga Rp1,15 triliun dalam sepekan.
Dari sisi saham, top leader IHSG yakni BMRI (+6,52%), DCII (+9,94%) dan BBRI (+2,75%). Dari sentimen domestik, surplus perdagangan Indonesia naik menjadi US$4,33 miliar, melampaui ekspektasi pasar sebesar US$2,64 miliar. Ekspor secara tak terduga tumbuh 3,16% YoY.
Dari China, PBoC mempertahankan suku bunga pinjaman untuk tenor 1 tahun di level 3,1% dan tenor 5 tahun di level 3,6%, sejalan dengan ekspektasi pasar karena bank sentral menunggu untuk menilai dampak yang berkembang dari sengketa perdagangan AS sebelum memperkenalkan stimulus lebih lanjut.
|Baca juga: Dana Asing Keluar (Foreign Outflow) dari Pasar Saham RI Capai Rp30,3 Triliun
Dari AS, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa tarif tinggi antara AS dan China tidak berkelanjutan. Selain itu, Trump mengisyaratkan keterbukaannya untuk meredakan ketegangan perdagangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,38% ke level 10.656,88. Pergerakan Yield SBN 10 tahun dan US Treasury Yield 10Y bergerak bullish yakni turun masing-masing sebesar -7,00bps WoW ke level 6,97% dan -5,00bps WoW ke level 4,29%.
Dari domestik, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya pada level 5,75%, sejalan dengan ekspektasi pasar.
“Keputusan tersebut mencerminkan komitmen berkelanjutan BI untuk menjaga stabilitas harga dalam kisaran sasaran inflasi sebesar 2,5% ±1% untuk tahun 2025 dan 2026, sekaligus menjaga stabilitas rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global dan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News