Sektor Media Dipertahankan Netral, MNCN Jadi Top Pick

Selasa, 15 Februari 2022 09:44 WIB

Media Asuransi, JAKARTA – Peningkatan kompetisi di industri media membuat Mirae Sekuritas mempertahankan rekomendasi netral di tengah potensi perlambatan pendapatan iklan akibat kenaikan harga CPO.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Sector Update bertajuk Media (Neutral) – January audience share: MNCN still holds the highest share on prime time, analis Mirae Sekuritas Christine Natasya memaparkan bahwa pangsa pemirsa prime time dari saluran TV unggulan SCMA, SCTV, meningkat sebesar 40bps MoM menjadi 14,5% di bulan Januari, sementara Indosiar (IVM) meningkat sebesar 300bps MoM menjadi 14,7%. Acara primetime SCTV, “Dewi Rindu” dan “Buku Harian Seorang Istri”, akhir-akhir ini sukses mendapatkan penonton yang berarti.

“Terlepas dari itu, pangsa pemirsa MNCN masih mempertahankan yang tertinggi sejauh ini.”

TV andalan MNCN, RCTI, juga baru-baru ini menambahkan serial terkenal MD Pictures pada bulan Februari. “Serial yang juga tayang di WeTV sejak 4Q21 dengan judul “Layangan Putus” itu kini hadir di primetime RCTI, yang menurut kami juga mendapat banyak perhatian pemirsa. Kami yakin RCTI akan mempertahankan pangsa pemirsa prime time tertinggi di bulan Februari.”

|Baca juga: BEDAH SAHAM: MNCN Bertahan di Tengah Dinamika Bisnis Periklanan

“Kami mempertahankan sektor Media kami ke Netral mengingat ekspektasi kami di balik kenaikan harga CPO yang akan memperlambat belanja iklan FMCG. Selain itu, persaingan media digital telah meningkat.”

Meskipun persaingan ketat di industri TV yang mungkin membatasi kenaikan tarif, terang Christine, pilihan utamanya untuk sektor ini adalah MNCN.

Namun, dia masih mengharapkan ekonomi yang lebih baik pada percepatan peluncuran vaksin di 2022F, yang akan menopang daya beli konsumen serta pemulihan belanja iklan, terutama di 2H22.

“Perusahaan media akan terus fokus pada konten digital dengan memperkuat kehadirannya di pasar over-the-top (OTT). Untuk TV free-to-air (FTA), menurut kami ini masih akan menjadi media pembelanjaan iklan yang dominan bagi pengiklan.”