1
1

Sektor Migas Dipertahankan Netral, MEDC Jadi Top Pick

Media Asuransi, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi netral untuk sektor minyak dan gas seiring dengan pasokan dan permintaan minyak mentah yang diperkirakan lebih tinggi.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Sector Update bertajuk Oil and Gas (Neutral/Maintain) – Mixed catalyst, analis Mirae Sekuritas, Juan Harahap, memperkirakan output global siap untuk meningkat lebih lanjut di 2022F karena peningkatan pasokan dari negara-negara OPEC serta aktivitas yang lebih tinggi pada pengeboran minyak dan gas di AS.

Juan percaya produksi minyak AS akan terus meningkat karena harga minyak melayang pada harga tinggi, melampaui ambang batas produksi biaya tunai US$42 per barel. Dengan demikian, kami memperkirakan produksi minyak mentah global akan meningkat menjadi 100 mbpd (+3,1% yoy).

Dia menjelaskan impor minyak mentah China turun pada Oktober 2021 menjadi 8,9 mbpd (-7,9% mom; -11,2% yoy), terendah sejak September 2018, karena kenaikan harga membuat pengilangan besar milik negara menahan pembelian. Di sisi lain, penyulingan independen terkendala kuota impor yang terbatas.

Dia berpikir impor minyak China mungkin akan meningkat setelah Oktober karena Beijing telah mengeluarkan tambahan 3,6 mbpd. Pada 2022F, Juan memperkirakan permintaan yang lebih tinggi dari China karena meredanya dampak Covid-19 yang mendorong pemulihan kegiatan ekonomi dan kuota impor yang lebih tinggi dari penyulingan independen ke depan.

 |Baca juga: Medco Energi Catatkan Obligasi Rp1 Triliun

Lebih lanjut, jelasnya, Konferensi Para Pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan pertemuan di Glasgow dari 31 Oktober-13 November untuk KTT tahunan ke-26 (COP26) untuk mengatasi perubahan iklim. Selama pertemuan ini, Prancis, Swedia, dan Irlandia telah bergabung dengan aliansi negara-negara yang dipimpin Denmark dan Kosta Rika yang berkomitmen untuk mengakhiri produksi minyak dan gas di masa depan di dalam perbatasannya.

Sementara itu, Portugal, California, dan Selandia Baru berkomitmen untuk mengekang produksi minyak dan gas. Selain itu, AS bersama 20 negara lain berjanji akan menghentikan pembiayaan publik untuk proyek migas.

Kami menjaga netral di sektor minyak dan gas Indonesia. Rekomendasi ini didasarkan pada: 1) pasokan minyak mentah yang lebih tinggi dari OPEC karena pengurangan produksi akan berkurang pada 2022F; 2) meningkatnya aktivitas pengeboran minyak dan gas di AS; dan 3) permintaan minyak mentah yang lebih tinggi didukung oleh aktivitas ekonomi yang lebih tinggi.

Juan lebih memilih MEDC sebagai pilihan utama karena melihat: 1) potensi pertumbuhan pendapatan dari kenaikan harga minyak; dan 2) diversifikasi pendapatan melalui usaha ketenagalistrikan dan komoditas mineral. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Peringkat Waskita Karya (WSKT) Ditegaskan idBBB dan idAAA Stabil
Next Post Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Melemah

Member Login

or