Media Asuransi, JAKARTA – Saham BBRI, BMRI, dan BBCA masih menjadi saham pilihan bagi Mirae Sekuritas seiring dengan prospek pemulihan ekonomi Indonesia yang akan berlanjut hingga akhir tahun.
Melalui Daily Write Up bertajuk Bank (Overweight) – Banking 2H22 outlook: Staying resilient amidst uncertainties, analis Mirae Sekuritas, Handiman Soetoyo, memaparkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia kemungkinan akan berlanjut hingga akhir tahun karena pandemi Covid-19 dapat berubah menjadi endemi.
Dia menjelaskan pertumbuhan kredit bank terus meningkat menjadi 9,0% yoy per Mei 2022, menunjukkan pemulihan bisnis. Banyak bisnis telah menunjukkan pemulihan pendapatan. “Dengan demikian, kami memperkirakan pertumbuhan kredit akan mencapai 10,2% yoy pada tahun 2022, lebih tinggi dari perkiraan BI dan OJK.”
|Baca juga: Sektor Perbankan Overweight, Mirae Jagokan BBRI dan BMRI
Dia memperkirakan keputusan BI untuk menaikkan GWM akan menyerap likuiditas sekitar Rp350 triliun dari sistem perbankan. Namun, dampaknya masih terkendali. “Kami juga berharap potensi kenaikan suku bunga acuan akan diikuti perbankan secara bertahap.”
Per Mei 2022, NPL bruto mencapai 3,04%, relatif stagnan sejak Mei 2020. Handiman menilai banyak bisnis telah berjuang untuk waktu yang lebih lama karena pemerintah sering menerapkan pembatasan mobilitas dalam dua tahun terakhir. “Kami pikir pembatasan mobilitas yang dilonggarkan memainkan peran penting dalam membantu menghidupkan kembali bisnis.”
Perbankan Indonesia saat ini memiliki tingkat modal cukup tinggi sepanjang sejarah. Rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi tahun ini juga menandakan keyakinan bank bahwa mereka memiliki posisi permodalan yang kuat.
“Kami mempertahankan rating overweight kami di sektor perbankan. Kami percaya peningkatan profitabilitas bank akan terus berlanjut meskipun ada beberapa tantangan dalam perekonomian domestik. Pilihan utama kami adalah BBRI, BMRI, dan BBCA.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News