Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat seiring dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat hari ini terhadap dolar AS dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko sejak semalam.
“Penurunan harga minyak mentah memperbaiki sentimen pasar menjadi lebih positif terhadap aset berisiko. Penurunan harga minyak meredakan kekhawatiran terhadap inflasi yang tidak terkendali. Lockdown kota Shanghai, China karena Covid-19, membantu penurunan harga minyak mentah karena potensi penurunan permintaan minyak mentah,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa, 29 Maret 2022.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Tertekan
Selain itu, jelasnya, pasar juga menantikan perundingan perdamaian antara Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki, hari Selasa ini. Ukraina sudah menyiapkan proposal perdamaian. Pasar menunggu penawaran dari Rusia. Bila hasil perundingan mendekati ke arah perdamaian, harga aset berisiko bisa menguat lagi.
Sementara di sisi lain, sambung Ariston, nilai tukar rupiah dan emerging markets masih dalam tekanan dari prospek kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif. Jadi sentimen ini bisa menahan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini.
Dari dalam negeri, Ariston mengatakan belum ada sentimen baru. Pelonggaran aktivitas ekonomi dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mendukung penguatan rupiah. “Rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.320-Rp14.330, dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp14.380.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,10% ke level Rp14.359 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,13% ke level Rp14.360 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News