1
1

Sentimen The Fed Kembali Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi melemah seiring dengan menguatnya kembali sentimen The Fed.

Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini dengan menguatnya kembali sentimen The Fed.

“Bank Sentral AS kelihatannya akan menaikkan suku bunga acuannya lagi di pertengahan Juni ini sebesar 50 basis poin untuk memerangi inflasi di AS,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa, 7 Juni 2022. 

|Baca juga: Kekhawatiran Pasar Meningkat, Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Melemah

Menurutnya, kekhawatiran terhadap inflasi kembali meninggi setelah harga minyak mentah kembali naik ke kisaran US$120 per barrel karena sanksi larangan ekspor minyak mentah Rusia ke Eropa, selain itu perang yang belum usai juga menambah kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi. 

Perseteruan Rusia dengan NATO juga makin memanas karena NATO terus mengirimkan bantuan senjata rudal jarak jauh untuk Ukraina. “Tingginya inflasi bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia.”

Sementara itu, tingkat imbal hasil obligasi  pemerintah AS kembali naik mengindikasi sentimen the Fed kembali masuk ke pasar. Yield tenor 10 tahun kembali ke kisaran 3%, angka yang sebelumnya tersentuh di bulan Mei. “Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.500, dengan support di kisaran Rp14.440.”

Pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan melemah 0,09% ke level Rp14.445 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,21% ke level Rp14.462 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Asuransi Sinar Mas Adakan Pelatihan dan Literasi Keuangan bagi UMKM
Next Post Dolar AS Menguat, Harga Emas Berpotensi Turun

Member Login

or