1
1

Sepanjang Kuartal III/2021 Kinerja Emiten Unggas Jeblok

Media Asuransi, JAKARTA – Selama Juli sampai dengan September 2021 (kuartal III/2021), beberapa performa perusahaan poultry mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan kuartal III/ 2020. 

Laba bersih perusahaan unggas (poultry) mengalami penurunan signifikan pada kuartal III/2021 dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Keuntungan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) dan PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN) berbalik menjadi rugi. Laba bersih Charoen Pokphand, Japfa dan Malindo menurun masing masing -126,%, -138%, -288,6% (yoy).

Baca juga: Wow, Pendapatan Negara Indonesia Naik 18,2%

Hal ini terjadi di tengah peningkatan pendapatan perusahaan ($CPIN +334,4%, $JPFA +33,4%, $MAIN +17,6%). Penurunan laba didorong oleh peningkatan pada beban HPP setiap perusahaan. Selain itu, kebijakan PPKM Darurat pada bulan Juli menyebabkan harga rata rata ayam broiler di Pulau Jawa menurun -19,56% (yoy) menjadi Rp13.300 per kg.

Harga day old chicken (DOC) atau ayam yang berumur paling maksimal 14 hari untuk dijual kepada peternak juga mengalami penurunan sebesar -34,9% (yoy). Namun secara 9 bulan pertama tahun 2021 laba bersih ketiga perusahaan meningkat.

CPIN secara kumulatif 9 bulan pertama pada tahun 2021 (9M21) labanya meningkat +18,7% menjadi Rp2,7 triliun. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya total pendapatan +23,7% menjadi Rp37,6 triliun. Kenaikan pada pendapatan didorong oleh meningkatnya pendapatan pada penjualan ayam pedaging (broiler) (+44,2%), dan ayam olahan (+22,7%).

Sementara JPFA secara kumulatif 9 bulan pertama pada tahun 2021 (9M21), laba perusahaan meningkat +486% menjadi Rp1,5 triliun. Kenaikan ini didorong oleh pendapatan dari penyesuaian biaya jasa lalu karena perubahan program pensiun karyawan sebesar Rp368,5 miliar yang pada tahun sebelumnya tidak ada dan meningkatnya total pendapatan +23,1% menjadi Rp32,8 triliun.

Baca juga: Kenaikan Upah Hanya 1,09% di 2022, 4 Provinsi Malah Tidak Naik

Kenaikan pada pendapatan didorong oleh meningkatnya pendapatan pada peternakan komersial (+40,1%), pakan ternak (+22,1%), pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen (+16,5%), budidaya perairan (15,6%) dan pembibitan unggas (+19,9%).

Sedangkan MAIN secara kumulatif 9 bulan pertama 2021 (9M21) laba perusahaan berbalik dari rugi Rp73 miliar menjadi untung Rp19 miliar atau naik +125,7%. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya total pendapatan +34,0% menjadi Rp6,7 triliun. 

Kenaikan pendapatan didorong oleh kenaikan pada penjualan pakan (+31,5%), anak ayam atau itik usia sehari (+48,1%), dan ayam pedaging (+46,7%). Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 1 dari 3 Konsumen di Asia Tenggara Pernah Alami Penipuan Online
Next Post Pentingnya Ekosistem Digital dalam Pemasaran Asuransi

Member Login

or