1
1

Setelah Reli 3 Hari, Saham BBCA Akhirnya Terkoreksi

Media Asuransi, JAKARTA – Reli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) selama 3 hari berturut-turut pasca aksi stock split harus terhenti dan ditutup terkoreksi 1,29% ke level Rp7.650 per saham pada perdagangan akhir pekan lalu.

Sebelumnya, pasca aksi stock split saham BBCA ditransaksikan menguat hingga ke level Rp7.750 per sahamBahkan saham BBCA sempat menyentuh level Rp8.250 per saham selama reli pada tanggal 12-14 Oktober 2021.

Secara mingguan, saham BBCA masih mencatatkan capital gain sebesar 5,44% dan untuk periode 1 bulan mencatatkan capital gain 16,17%. Adapun untuk 3 bulan dan 6 bulan masing-masing mencatatkan capital gain 27,71% dan 22,40%.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBCA masih memimpin sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar yakni mencapai Rp934 triliun atau menguasai porsi 11,5% dari total kapitalisasi pasar BEI.

Pada akhir pekan lalu, saham BBCA juga masih menjadi saham teraktif ditransaksikan dengan frekuensi mencapai 59.743 kali. Sementara itu, dari sisi nilai saham BBCA menduduki peringkat kedua yaitu Rp1,63 triliun atau di bawah saham BBRI yang mencatatkan nilai trading sebesar Rp1,68 triliun.

 |Baca juga: Bedah Saham: Bersiap Rilis Kinerja Keuangan BBCA

Sebagaimana diketahui, Rabu pekan lalu adalah jadwal saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mulai diperdagangkan di pasar regular dan negosiasi dengan harga baru yaitu harga setelah stock split.

Sebelum stock split, harga saham BBCA pada perdagangan 12 Oktober 2021 ditutup di harga Rp36.200 per saham dan pada perdagangan Rabu atau batas akhir perdagangan dengan harga saham lama, saham BBCA ditutup pada harga Rp7.320 per saham.

Dalam aksi pemecahan saham alias stock split ini, BBCA menggunakan rasio 1:5 yakni 1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 5 saham baru. Nilai nominal per saham BBCA saat ini adalah Rp62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split menjadi sebesar Rp12,5.

Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja, sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya menyadari perkembangan pasar modal Indonesia dan meningkatnya investor yang bergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi stock split saham BBCA tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia sebagaimana komitmen perseroan sejak awal melantai di BEI.

“Kami telah melakukan koordinasi dan mendapat persetujuan dari regulator untuk segera mewujudkan rencana stock split yang menawarkan saham BBCA sesuai harga baru dengan rasio 1:5. Dengan harga baru nantinya, kami berharap saham BBCA dapat diserap oleh para investor, terutama investor ritel yang sudah menantikan kesempatan ini,” ujarnya.

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Lanjutkan Penguatan
Next Post BI Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga Acuan pada Level 3,5%

Member Login

or