Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,12 persen ke level 7.350 pada minggu lalu Jumat, 5 Januari 2023. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menjelaskan pergerakan IHSG pada minggu lalu terpengaruh empat sentimen yakni PMI Indonesia, inflasi Indonesia, tarif bea masuk impor batu bara Tiongkok, dan aksi beli asing.
Community Lead IPOT Angga Septianus menjelaskan PMI Indonesia naik menjadi 52,2 pada Desember 2023. Angka ini naik tipis dibandingkan dengan capaian November 2023 yang berada pada level 51,7.
|Baca: Howden: Industri Reasuransi Perlu Bersiap Hadapi Tantangan 2024
“PMI Indonesia masih berada dalam fase ekspansif selama 28 bulan terakhir. S&P Global menjelaskan peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan produksi dan peningkatan jumlah tenaga kerja,” ujar Angga, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 8 Januari 2024.
Terkait inflasi Indonesia tercatat 2,61 persen yoy dan 0,41 mom dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 116,56. Tingkat inflasi Desember 2023 lebih rendah dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu. Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar di Desember 2023 secara yoy adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan adil inflasi 1,60 persen.
|Baca: Pasar Reasuransi Bencana Properti Global Tumbuh 3%
Sementara itu, terkait penerapan tarif bea masuk impor batu bara Tiongkok, terang Angga, Tiongkok mengambil kebijakan untuk kembali mengenakan tarif bea masuk atau pungutan impor batu bara dari Rusia, Mongolia, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Januari 2024.
Pemberlakuan bea impor batu bara
Di sisi lain, pemberlakuan bea impor batu bara dipastikan tidak berpengaruh bagi Indonesia karena ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) yang berlaku 2015. Selain itu, batu bara Indonesia pada porsi total impor Tiongkok juga naik. Kualitas batu bara Rusia umumnya di kalori tinggi, beda dengan batu bara Indonesia yang umumnya kalori menengah dan rendah.
Sentimen terakhir pada minggu lalu adalah aksi beli asing yang masif. Angga menjelaskan asing masuk sangat deras ke IHSG terutama saham perbankan Rp2,7 triliun dalam seminggu seiring terjadinya January Effect di tengah sentimen penurunan suku bunga global yang akan terjadi di tahun ini.
Inflasi AS diprediksi turun
Sedangkan sentimen minggu ini yang wajib diperhatikan para trader yakni inflasi AS yang diprediksi turun tipis ke angka tiga persen dengan inflasi inti tetap di level empat persen dan potensi berlanjutnya aksi beli asing di IHSG.
Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, IPOT merekomendasikan tiga saham untuk trading pada minggu ini hingga 12 Januari 2024, yakni:
- Buy BRIS (Support: Rp1.850, Resistance: Rp2.050).
- Buy ACES (Support: Rp730, Resistance: Rp800).
- Buy on Breakout IMAS (Support: Rp1.650, Resistance: Rp1.820).
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News