1
1

Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Incar Proyek Penggelaran FTTH

Sinergy Networks adalah perusahaan digital network infrastructure terintegrasi. | Foto: siapnetworks.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) tengah dalam proses mendapatkan proyek penggelaran Fiber To The Home (FTTH) yang menargetkan market secara spesifik dengan layanan lebih terjangkau.

Selain pembangunan, project ini akan memberikan recurring income untuk maintenance pada aset yang di bangun. Adapun target pendapatan dari proyek 1 juta pembangunan FTTH ini mencapai Rp240 miliar dan recurring income dari pemeliharaan per tahun mencapai Rp192 miliar. Dengan demikian proyeksi pendapatan INET dari projek ini per tahun mencapai Rp432 miliar.

Direktur Keuangan INET Bayu Satrio menjelaskan perseroan telah membukukan kenaikan aset setiap setahunnya sampai pada akhir 2024 sebesar Rp251,5 miliar.

|Baca juga: SURGE Jalin Kemitraan Strategis dengan NTT East

“Dari segi laporan laba rugi, Pertumbuhan signifikan mulai terlihat di tahun 2023, saat pendapatan melonjak menjadi 28,9 miliar rupiah, meningkat 44,82% dibanding tahun sebelumnya. Di kuartal pertama 2024, pendapatan tercatat sebesar 7,7 miliar rupiah, dan meningkat menjadi 12 miliar rupiah pada Maret 2025—tumbuh 56,04% secara tahunan (YoY),” kata Bayu dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 16 Mei 2025.

Direktur Utama INET Muhammad Arif menyampaikan beberapa rencana strategis INET untuk tahun-tahun ke depan.

Perseroan telah mendirikan Entitas baru PT Internet Anak Bangsa (IAB). Anak usaha ini fokus pada kegiatan usaha sebagai kontraktor pembangunan jaringan Fiber To The Home (FTTH) bagi para perusahaan Internet Service Provider (ISP). Dimana perseroan menargetkan 1 juta pembangunan homepass baru.

Menurutnya, INET melalui entitasnya itu sedang dalam proses mendapatkan proyek penggelaran FTTH yang menargetkan market secara spesifik dengan layanan lebih terjangkau.

|Baca juga: Multipolar Technology (MLPT) Akan Bagi Dividen Tunai Rp161,25 Miliar

Selain itu, perseroan melalui anak usaha yakni PFI menjalin kerja sama Indefeasible Right of Use (IRU) dengan PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR), melalui anak perusahaan KETR, PT Jejaring Mitra Persada. Melalui perjanjian ini, Pusat Fiber Indonesia akan memanfaatkan aset Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang membentang dari Jakarta menuju Singapura yang akan dibangun bersama oleh Triasmitra Group dan PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA).

Saat ini perseroan telah memiliki beberapa daftar klien potensial yang akan menjadi pengguna produk layanan terbaru dari perseroan ini.

Lebih lanjut, perseroan menyampaikan sehubungan dengan pemberitaan sebelumnya tentang penandatanganan kerja sama INET melalui anak usaha PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) dengan PT Jejaring Mitra Persada (JMP) anak usaha dari PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR), yang mana isi beritanya berpotensi menimbulkan salah persepsi seolah-olah INET bekerja sama dengan KETR untuk bersama-sama membangun jaringan SKKL dari Jakarta ke Singapura (Rising 8).

“Dapat kami sampaikan bahwa kerja sama tersebut adalah kerjasama IRU SKKL MIC 2 (B2JS) Tanjung Pinggir (Batam) – Tanah Merah (Singapore) dan SKKL Rising 8 segmen Tanjung Pakis (Jakarta) – Tanjung Bemban (Batam) dimana JMP sebagai pemilik SKKL dan PFI sebagai pemegang IRU. Sehingga kami meluruskan bahwa posisi PFI bukan sebagai mitra/partner dalam membangun/menggelar SKKL Rising 8 melainkan sebagai mitra pemegang IRU yang nantinya akan memiliki hak pemanfaatan SKKL tersebut.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kontraktor Kena ‘Palak’, Manajemen Chandra Asri (TPIA) Buka Suara
Next Post PT PP Genjot Pembangunan BSI Tower

Member Login

or