1
1

Suku Bunga dan Rebalancing Indeks MSCI Jadi Amunisi Penguatan IHSG Pekan Ini

Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94 persen atau bertambah 66,36 poin ke level 7.106,52 hingga akhir perdagangan Jumat, 16 Mei 2025. Dalam sepekan, indeks mengakumulasi kenaikan yang cukup signifikan sebesar 2,60 persen.

Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menegaskan IHSG berhasil bertahan di atas level psikologis diiringi masuknya kembali investor asing secara masif lebih dari Rp5 triliun. Hal ini patut dicermati lebih lanjut apakah aksi beli asing berlanjut di minggu ini.

|Baca juga: Peluang Harga Bitcoin Tembus US$110.000 Kian Nyata

|Baca juga: Sama-sama Tidak Perlu Agunan, Ini Perbedaan KTA dan Pinjol

“Korelasi arus dana asing dengan IHSG cukup erat sehingga trader dapat memanfaatkan momentum kenaikan ini,” tegasnya, dikutip dari risetnya, Senin, 19 Mei 2025.

Ia menambahkan penguatan IHSG selama sepekan terakhir didorong dua top gainers yakni IDX Infra karena kenaikan saham BREN seiring isu IPO anak usaha TPIA yaitu CDI dan IDX Energy akibat kenaikan saham-saham batu bara seperti ADRO dan PTBA seiring meredanya perang dagang.

|Baca juga: Nilai Transaksi BEI Naik dalam Sepekan

|Baca juga: 3 Langkah Cerdas untuk Memulai Investasi dengan Tepat

“Męski demikian, IDX Techno masih menyandera IHSG sebagai top losers-nya karena penurunan saham GOTO seiring disanggahnya merger GRAB dan GOTO,” ucapnya.

Katalis kunci pekan ini

Berbicara tentang potensi market pada perdagangan 19-23 Mei 2025, Angga mengimbau para trader untuk mencermati dua katalis kunci pada pekan ini yakni suku bunga dan rebalancing Indeks MSCI. Guna merespons dinamika pasar berdasarkan katalis kunci itu, IPOT merekomendasikan sejumlah saham berikut:

1. Buy PTBA (Current Price: Rp2.860, Entry: Rp2.860, Target Price: Rp3.000 (+4,9 persen), Stop Loss : < Rp2.770 (-3,1 persen) dan Risk to Reward Ratio = 1:1,6)

PTBA berhasil breakout diimbangi volume dan diiringi akumulasi. Selain karena kesepakatan penurunan tarif impor antara China dan AS, permintaan batu bara Indonesia pada April 2025 mulai membaik, jika dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun ini.

|Baca juga: 87% Traveler Singapura akan Beli Asuransi Perjalanan, ini Alasannya!

|Baca juga: 10 Tempat Wisata di Malang yang Murah dan Seru

2. Buy TINS (Current Price: Rp1.175, Entry: Rp1.175, Target Price: Rp1.250 (+6,4 persen), Stop Loss: < Rp1.130 (-3,8 persen) dan Risk to Reward Ratio = 1:1,7)

TINS telah memperoleh arahan dari Holding BUMN Industri Pertambangan alias MIND ID selaku pemegang saham untuk mempercepat pengembangan elemen tanah jarang dan proses hilirisasi.

3. Buy TLKM (Current Price: Rp2.740, Entry: Rp2.740, Target Price: Rp2.860 (+4,4 persen), Stop Loss: < Rp2.670 (-2,6 persen) dan Risk to Reward Ratio: 1:1,7)

Tercatat asing mencatatkan aksi beli bersih 73 miliar seiring meredanya ketegangan perang dagang AS dan China yang bisa memengaruhi perdagangan global.

4. Buy Obligasi FR0059

Obligasi dapat menjadi pilihan diversifikasi investasi yang berisiko rendah seiring outlook suku bunga yang akan kembali menurun. Jika suku bunga turun maka harga obligasi cenderung mengalami penguatan. IPOT merekomendasikan FR0059 sebagai pilihan investor dengan kupon menarik di IPOT Bond.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rekomendasi Saham MNC Sekuritas di Awal Pekan: BFIN, BRMS, CMRY, dan ENRG
Next Post IPOT Bond Resmi Meluncur, Era Baru Investasi Obligasi di Indonesia

Member Login

or