Media Asuransi, JAKARTA – Di tengah tantangan perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2021, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge berhasil membuktikan kinerja terbaik setelah go-public pada akhir tahun 2020 lalu.
Dalam laporan keuangan Surge tahun 2021 yang telah diaudit, Surge membukukan net profit atau laba neto tahun berjalan sebesar Rp24,8 Miliar, atau naik sebesar 2.584% dibanding periode yang sama (year on year/yoy) yang sebesar Rp924 Juta. Pencapaian ini diperoleh dari sinergi antarproduk dalam ekosistem Surge dengan tiga pilar ekosistem terpadu yakni Daily Needs, Connectivity, dan Media and Entertainment.
Dengan sinergi tersebut, Surge membukukan total pendapatan sebesar Rp390,9 miliar pada tahun 2021 atau meningkat sekitar 723 persen jika dibandingkan tahun 2020 yakni Rp47,5 miliar. Keberhasilan Surge mencetak rekor positif ini didorong dari kesuksesan perseroan mengakselerasi eksekusi proyek dan layanan strategis sepanjang tahun 2021.
|Baca juga: Surge Salurkan KUR BNI bagi UMKM di Seluruh Jawa
Tak hanya itu, Surge juga telah mendapatkan rekognisi baik dari dalam maupun luar negeri dengan kerjasama strategis bersama perusahaan besar nasional, perbankan, hingga perusahaan teknologi kelas global. Melalui berbagai brand dalam ekosistem seperti MacroAd (media periklanan Out-of-Home terintegrasi), Weave (infrastruktur jaringan serat optik), dan Codify (pengembangan teknologi berbasis aplikasi), perusahaan juga terus hadirkan inovasi baru bagi masyarakat dan para partner strategis. Hal ini tercatat dengan adanya kenaikan total aset sebesar 75 persen yaitu Rp896 miliar di tahun 2021, sebelumnya aset perseroan tercatat di angka Rp510 miliar pada tahun 2020.
CEO Surge, Hermansjah Haryono, mengungkapkan bahwa keberhasilan dalam mencapai kinerja yang positif dari Surge ini tidak lepas dari dukungan dan kepercayaan investor, shareholder, partner, dan masyarakat terhadap misi dan model bisnis dari Surge.
“Kinerja Surge yang berhasil melebihi target revenue dengan tingkat profitability yang sangat baik, menjadi validasi terhadap misi kami dalam meningkatkan kualitas hidup publik lewat transformasi digital. Prospek industri digital dan telekomunikasi tentunya masih sangat potensial kedepannya seiring pandemi yang segera bertransisi menuju endemi,” jelasnya.
Dengan beroperasinya jaringan serat optik yang dimiliki Surge, integrasi seluruh bisnis pilar yang dimiliki perseroan dapat berjalan lebih cepat dan memberikan dampak positif bagi kinerja perseroan. “Masyarakat maupun dunia usaha, termasuk yang tinggal di Kota Tier 2 dan Tier 3 semakin terbiasa dengan teknologi digital, dan hal ini meningkatkan permintaan dari sisi konektivitas yang berkualitas dan berkapasitas tinggi dari daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh oleh pemain industri lainnya,“ tuturnya.
Direktur Pengembangan Bisnis Surge, Martha Rebecca, mengungkapkan bahwa pada tahun 2022, Surge akan terus mempertahankan kinerja positif seperti yang telah terjadi di tahun 2021, serta lebih agresif dalam mengembangkan layanan yang ditunjang konektivitas yang telah mencakup seluruh area pulau Jawa.
Pada awal tahun 2022 ini perseroan memperkuat sinergi aplikasi-aplikasi yang berada dalam ekosistem Surge untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas. “Sinergi ini akan kami hadirkan dalam aplikasi terintegrasi dan multifungsi untuk konektivitas, kebutuhan sehari-hari, dan media hiburan yaitu aplikasi AdaKita, yang dapat menjangkau keberagaman jaringan ekosistem yang dimiliki Surge. Aplikasi ini kami harapkan dapat menghadirkan solusi untuk pemenuhan kebutuhan harian masyarakat sesuai misi Surge, mulai dari konektivitas internet, barang-barang kebutuhan pokok, hingga media dan hiburan,” kata Martha.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News