Media Asuransi, JAKARTA – PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscription sebesar 4,5 kali pada masa berlangsungnya penawaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025.
Direktur CUAN Kartika Hendrawan menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan investor kepada perseroan sebagai cerminan terhadap prospek jangka panjang yang solid dan berkelanjutan. Kepercayaan ini menjadi katalis untuk terus menjalankan strategi pertumbuhan yang konsisten dan berkesinambungan.
|Baca juga: Manulife Rilis Produk PAYDI Baru, Dirancang untuk Hadapi Ketidakpastian Ekonomi!
“Guna menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Kartika Hendrawan, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 21 Oktober 2025.
Dikarenakan tingginya minat dan antusiasme investor maka perseroan memberikan kesempatan partisipasi yang lebih besar bagi para investor dengan menambah jumlah unit obligasi dan sukuk yang diterbitkan sehingga total dana yang akan dihimpun sebelumnya direncanakan sebesar Rp1 triliun meningkat menjadi Rp2 triliun.
Sebagai rincian Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 dengan jumlah pokok sebesar Rp1,35 triliun dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp650 miliar.
Sejalan perbaikan profil risiko usaha perseroan, penerbitan obligasi dan sukuk di tahap II ini mengalami penurunan tingkat bunga kupon, yaitu menjadi 8,5 persen dengan tenor lima tahun, dibandingkan dengan kupon sembilan persen dengan tenor yang sama pada obligasi dan sukuk tahap I yang diterbitkan awal tahun ini.
|Baca juga: BEI Fokus Perkuat Pendalaman Pasar untuk Naikkan Nilai Transaksi Harian
|Baca juga: Transaksi Saham Kimia Farma (KAEF) Alami Volatilitas, Manajemen Buka Suara!
Perbaikan profil risiko tersebut memperkuat kepercayaan dari investor terhadap keberlangsungan usaha perseroan yang dilandasi oleh umur tambang yang panjang dari setiap tambang yang dimiliki, pengembangan usaha melalui strategi diversifikasi, serta didukung kinerja keuangan yang baik.
Sejalan dengan hal tersebut, permintaan pada tenor jangka panjang tercatat cukup tinggi sehingga perseroan menerbitkan obligasi dan sukuk dengan tenor yang lebih panjang dibandingkan dengan Tahap I Tahun 2025 yaitu tenor tujuh tahun di tahap II ini dengan tingkat kupon sebesar sembilan persen.
Penerbitan ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I, dengan total dana yang akan dihimpun mencapai Rp3 triliun. Pencatatan obligasi dan sukuk tahap II ini akan dicatatkan pada 27 Oktober 2025 di Bursa Efek Indonesia.
|Baca juga: OJK Komitmen Terus Perkuat Pasar Modal RI, Begini Jurus Pamungkasnya!
|Baca juga: IMF-World Bank 2025: Multilateralisme Jadi Kunci Jaga Stabilitas Ekonomi Global
Sebelumnya, perseroan telah memperoleh pemeringkatan Obligasi dan Sukuk Wakalah idA (single A) & idA(sy) (single A Syariah) dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) berdasarkan data dan informasi dari perseroan serta laporan keuangan audit per 31 Desember 2024.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News