Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi menguat terdorong sentimen isyarat Bank Sentral AS yang kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga acuannya lagi.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Analis Sinarmas Future , Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS setelah Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dalam suatu konferensi yang diadakan di Washington pada Jumat malam WIB, mengisyaratkan bahwa tingkat suku bunga acuan mungkin tidak perlu dinaikan untuk mencapai target penurunan inflasi karena kondisi penyaluran kredit yang mengetat pasca krisis perbankan di AS.
“Survei CME FedWatch Tools tentang probabilitas kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 25 bp pada rapat moneter bulan Juni nanti langsung turun dari 30 an persen menjadi 9 persen. Probabilitas suku bunga akan ditahan naik menjadi 90-an persen,” jelas dia kepada Media Asuransi, Senin, 22 Mei 2023.
Menurut dia, dolar AS terlihat melemah terhadap nilai tukar lainnya karena pernyataan Powell tersebut. Ariston menjelaskan pelaku pasar sangat antusias memperkirakan kemana arah kebijakan suku bunga acuan AS selanjutnya. Selain data ekonomi AS, pernyataan petinggi The Fed juga dijadikan acuan.
Lebih lanjut Ariston memperkirakan potensi penguatan rupiah ke arah Rp14.800 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.930 per dolar AS.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News