1
1

The Fed Pangkas Suku Bunga, Pasar Sambut Positif

Ilustrasi. | Foto: IMD

Media Asuransi, GLOBALFederal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,75 persen dalam rapat awal November.

Dilansir laman Nanovest, Rabu, 18 Desember 2024, langkah ini diambil setelah lebih dari satu tahun kebijakan suku bunga tinggi diterapkan. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyebut kebijakan ini sebagai langkah awal untuk mengkalibrasi ulang kebijakan moneter guna menyesuaikan dengan kondisi ekonomi terkini yang menunjukkan perbaikan signifikan.

Menurut The Fed, inflasi kini bergerak menuju target dua persen. Penurunan inflasi yang lebih cepat dari perkiraan, disertai dengan perlambatan pasar tenaga kerja, menjadi alasan utama normalisasi kebijakan moneter.

|Baca juga: The Fed Diprediksi Turunkan Suku Bunga, Fokus Investor Tertuju pada Pernyataan Jerome Powell

Powell menegaskan bahwa kebijakan suku bunga tinggi yang diterapkan sejak pertengahan 2022 telah berhasil meredam lonjakan inflasi yang sebelumnya menyentuh 9,1 persen pada Juni 2022, angka tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Kini, inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) turun hingga 2,5 persen, bahkan inflasi inti tercatat hanya 1,7 persen.

Selain inflasi, pasar tenaga kerja juga menjadi sorotan. Penyerapan tenaga kerja yang sempat meningkat pesat usai pandemi kini mulai melandai.

Meski tingkat pengangguran naik tipis ke 4,2 persen, angka ini masih stabil dan sesuai proyeksi jangka panjang The Fed. Penciptaan lapangan kerja rata-rata mencapai 196.000 per bulan hingga Agustus 2024, menunjukkan pasar tenaga kerja tetap sehat meskipun melambat.

|Baca juga: MAMI: Ruang Pelonggaran Moneter Masih Cukup Besar, Peluang Menarik bagi Pasar Obligasi

Pemangkasan suku bunga ini memberikan harapan baru bagi investor. Dengan suku bunga yang lebih rendah, investor diperkirakan akan beralih dari pasar obligasi ke pasar ekuitas, terutama pada aset berisiko seperti saham dan kripto.

Likuiditas yang meningkat diproyeksikan mendorong aktivitas pasar modal. Pelaku pasar bahkan optimistis The Fed akan kembali memangkas suku bunga dalam pertemuan FOMC terakhir pada 17 Desember mendatang.

Jika tren ini berlanjut, aktivitas keuangan diperkirakan akan meningkat, membuka peluang bagi pertumbuhan laba perusahaan. Kondisi ini akan menjadi katalisator yang diharapkan mampu menggerakkan ekonomi AS menuju stabilitas yang lebih baik.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bakal Merger dengan Smartfren, Fitch Tempatkan XL Axiata (EXCL) di Negative Watch
Next Post Anggota DPR Minta Pertamina Fokus Distribusi BBM dan LPG Saat Nataru

Member Login

or