1
1

Total Permintaan Lelang SUN Meningkat Dua Kali Lipat, Ini Pemicunya

Ilustrasi lelang Surat Utang Negara. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Total permintaan pada lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin mencapai Rp35,87 triliun atau meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan lelang sebelumnya yang hanya Rp16,99 triliun.

Direktur SUN DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan di tengah sikap wait and see investor menunggu keputusan FOMC meeting minggu ini, lelang SUN pada kemarin berhasil menarik  minat investor dengan peningkatan signifikan dari lelang SUN sebelumnya. Total incoming bids tercatat naik menjadi Rp35,87 triliun dari Rp16,99 triliun.

“Meningkatnya likuiditas perekonomian dan kinerja positif APBN sampai dengan akhir September 2023 serta diterbitkannya seri baru SUN menjadi faktor yang mendukung lelang SUN kemarin. Sementara itu, kebijakan The Fed yang diyakini akan mempertahankan suku bunga di level yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama (higher for longer), dan semakin meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah, menjadi faktor yang harus diwaspadai ke depannya.”

Dia menjelaskan penerbitan SUN seri baru FR0101 dengan tenor 6 tahun sebagai calon SUN seri benchmark tenor 5 tahun untuk tahun 2024 mendapat sambutan positif. Hal ini tercermin dari incoming bids seri tersebut yang mencapai Rp12,94 triliun atau 36,1% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp10,45 triliun atau 54,14% dari total awarded bids. Incoming dan awarded bids seri tersebut merupakan yang terbesar pada lelang kemarin.

|Baca juga: Investor Wait and See, Total Demand Lelang SUN Turun

Jumlah penawaran dari investor asing pada lelang SUN kemarin meningkat mencapai Rp4,86 triliun dari Rp2,58 triliun pada lelang SUN sebelumnya. Mayoritas penawaran investor asing tersebut berada pada SUN bertenor 6 dan 11 tahun sebesar Rp3,47 triliun atau 71,4% dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan sebesar Rp2,78 triliun atau 14,4% dari total awarded bids.

“Mayoritas minat investor masih pada SUN berjangka waktu menengah sampai dengan panjang, khususnya SUN dengan tenor 6 dan 11 tahun. Jumlah penawaran masuk untuk kedua seri SUN tersebut mencapai Rp19,54 triliun atau 54,48% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp14,55 triliun atau 75,38% dari total awarded bids.”

Pada lelang SUN kemarin, Deni mengungkapkan pemerintah kembali menawarkan seri FRSDG001 yang merupakan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond yang ditawarkan di pasar domestik untuk melengkapi SDGs Bond yang diterbitkan di pasar global.

“Investor merespons positif penerbitan seri tersebut, tercermin dari incoming bids yang mencapai Rp2,69 triliun atau 7,49% dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp1,65 triliun atau 8,55% dari total awarded bids,” jelasnya.

Menurut dia, volatilitas pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir kembali secara umum mendorong kenaikan tingkat imbal hasil yang diminta investor pada lelang kali ini. Namun untuk Surat Utang Tematik Sustainable Development Goals (SDG) seri FRSDG001 pemerintah dapat menerbitkan obligasi yang lebih rendah sekitar 10 bps dari secondary market hari sebelumnya.

Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, Deni menerangkan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini, pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp19,3 triliun pada lelang SUN kemarin. “Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 November 2023.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Market Brief: S&P 500 Menguat, Namun Catat Penurunan 3 Bulan Beruntun Sejak 2020
Next Post FIF Bukukan Laba Bersih Naik 30,9 Persen di Kuartal III/2023

Member Login

or