Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi dalam fase konsolidasi.
Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan pergerakan rupiah dolar AS berpotensi masih dalam fase konsolidasi atau naik turun di kisaran yang sama, seperti pekan lalu karena pasar menantikan data dan event penting pekan ini yaitu data inflasi konsumen AS di Selasa malam dan pengumuman kebijakan suku bunga acuan AS di Kamis dini hari.
“Pasar biasanya berhati2-hati menjelang event penting ini sehingga rupiah berpotensi berbalik melemah terhadap dolar AS tapi masih di kisaran perdagangan yang sama dengan pekan lalu,” katanya kepada Media Asuransi, Senin 12 Juni 2023.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Menurut dia, perkembangan data ekonomi AS cukup beragam, beberapa menunjukkan perbaikan dan sebagian menunjukkan penurunan yang agak membingungkan pasar.
Ariston menjelaskan penurunan angka akan mendukung penghentian kenaikan suku bunga acuan dan sebaliknya perbaikan data bisa mendorong Bank Sentral AS menaikan suku bunganya lagi.
Data inflasi konsumen AS menjadi data penting yang ditunggu pasar karena data inflasi adalah data yang menjadi alasan the Fed menaikan suku bunga acuannya. Perkembangan baru dari data ini akan mempengaruhi persepsi pasar terhadap kelanjutan kebijakan moneter AS ke depan.
Ariston menambahkan penurunan data cadangan devisa Indonesia juga bisa menjadi indikator bahwa demand dollar lebih tinggi dari suplai di dalam negri sehingga ini bisa memicu penguatan dolar AS terhadap rupiah.
“Rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah Rp14.900, dengan potensi support di kisaran Rp14.820.”
Editor: Achamd Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News