1
1

Menilik Prospek Saham Sektor Ritel Pasca-Ramadan dan Lebaran

Salah satu gerai ritel PT Sumber Alfaria Tbk (AMRT). | Foto: alfamart.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja emiten di sektor ritel diperkirakan akan tetap kuat pasca-Lebaran, dengan mempertimbangkan terjaganya tingkat inflasi.

Melalui analisis per tanggal 27 April 2023 – 16.30 WIB, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan bahwa kinerja indeks sektor non primer per 27 April 2023 melemah -4,71% year to date (ytd). Performa tersebut lebih rendah dari pergerakan IHSG yang secara ytd menguat +1,38%.

Menurutnya, saham dalam sektor non primer khususnya pada subsektor ritel saat ini sebagian besar belum merespon berbagai katalis positif yang datang untuk sektor tersebut, seperti akselerasi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks Retail Sales. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2023 tetap berada di level optimis sebesar 123,3 poin, naik dari bulan sebelumnya di level 122,4 poin. “Sementara itu, retail sales menguat 0,6% yoy pada Februari 2023, lebih baik dari perolehan bulan sebelumnya sebesar yang terkoreksi 0,6% Yoy” katanya.

Ratih memaparkan momentum Ramadan dan Lebaran menjadi booster kinerja emiten di sektor ritel. Pasalnya konsumsi masyarakat menjelang hari lebaran meningkat. Optimisme tersebut turut ditopang oleh kebijakan Peraturan Pemerintah atas kewajiban pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) oleh pengusaha kepada pekerja.

Menguatnya daya beli masyarakat dapat berpengaruh positif untuk kinerja emiten di sektor ritel karena Same Store Sales Growth (SSSG) berpotensi ikut terakselerasi ditambah lagi tingginya mobilitas masyarakat. Pada libur lebaran tahun 2023 ini pemerintah untuk pertama kalinya sejak pandemi tidak lagi memberlakukan pembatasan sosial, dimana kebijakan tersebut dapat meningkatkan tingkat okupansi mall dan tingkat kunjungan. Katalis tersebut juga memberikan sinyal positif untuk sektor ritel terkait pertumbuhan sisi top line atau pendapatannya serta berpotensi meningkatkan rasio inventory turnover.

|Baca juga: Sektor Ritel Prospektif, Saham SCMA, MAPI, dan ACES Jadi Pilihan 

“Beberapa emiten di industri ritel juga telah mengembangkan bisnis omnichannel dengan memanfaatkan platform online. Inovasi tersebut pastinya akan mengurangi beban operasional termasuk beban sewa dan beban tenaga kerja, alhasil profit margin akan  meningkat,” jelasnya.

Ratih memperkirakan kinerja emiten di sektor ritel akan tetap kuat pasca-lebaran, dengan mempertimbangkan terjaganya tingkat inflasi. Pada Maret 2023 angka inflasi turun menjadi 4,97% yoy, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 5,47% yoy. Angka inflasi yang terjaga membuat konsumsi masyarakat khususnya untuk membeli barang tahan lama (durable goods) akan tetap solid.

Selain itu, industri ritel memiliki korelasi yang cukup kuat dengan pertumbuhan ekonomi. Sejauh ini Dana Moneter Internasional (IMF) dalam World Economic Outlook April 2023 masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 pada level 5% di tengah perlambatan ekonomi negara maju.

Berikut trading plan yang perlu diperhatikan menggunakan analisis teknikal:

1. (Buy) ACES di area Rp446 dengan target harga pada resistance di level Rp460 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp436

2. (Buy on Weakness) MAPI di area Rp1.340-1360 dengan target harga pada resistance di level Rp1.520 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.300.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Menparekraf: Desa Wisata Berperan Sebagai Penggerak Ekonomi Nasional
Next Post Berburu Tiket Libur Panjang Lebaran

Member Login

or