1
1

Penutupan Perdagangan: IHSG dan Rupiah Kembali Menguat Berjemaah

Ilustrasi. | Foto: Setkab

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu sore berakhir di area positif dan mampu bertahan tanpa harus berbalik arah. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan terpantau menguat ketimbang pagi tadi di Rp16.385 per US$.

IHSG Rabu, 3 Juli 2024, perdagangan sore ditutup di 7.196, menguat 71 poin atau setara 1,01 persen ketimbang pagi tadi di 7.125. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 14 miliar lembar saham senilai Rp8,8 triliun. Sebanyak 325 saham menguat, 216 saham melemah, dan 243 saham stagnan.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup menguat ke Rp16.371 per US$, naikk 25 poin atau setara 0,15 persen dengan year to date return 6,31 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.363 per US$ hingga Rp16.398 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.312 per US$.

Indeks utama tembus rekor baru

Di sisi lain, bursa saham Wall Street melonjak pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), mengangkat indeks utama ke rekor baru. Hal itu terjadi menyusul komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang meningkatkan peluang penurunan suku bunga.

|Baca juga: Pemerintah Pastikan Pelayanan Publik di PDNS 2 Kembali Normal di Juli

Indeks S&P 500 naik 0,6 persen menjadi 5.509,01, sebuah rekor baru. Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi menguat 0,8 persen menjadi 18.028, juga merupakan rekor. Sedangkan Dow Jones Industrial Average melonjak 0,4 persen menjadi 39.331,85.

Komentar optimistis Powell muncul pada diskusi panel dengan para gubernur bank sentral lainnya di Portugal. “Kami telah mencapai sedikit kemajuan dalam menurunkan inflasi kembali ke target kami, sementara pasar tenaga kerja tetap kuat dan pertumbuhan terus berlanjut. Kami ingin proses itu terus berlanjut,” kata Powell.

Sedangkan dolar AS tergelincir pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) dalam perdagangan yang berombak. Pelemahan terjadi setelah Ketua Federal Jerome Powell memberikan komentarnya yang sedikit dovish dan menunjukkan bank sentral AS kemungkinan besar memulai siklus pelonggaran pada akhir tahun ini.

Dalam konferensi kebijakan moneter di Portugal, Powell mengatakan, perekonomian AS telah mencapai kemajuan signifikan dalam hal inflasi karena kembali ke jalur disinflasi. Pernyataannya dipandang dovish, kata para analis.

“Ketua The Fed Jerome Powell menunjukkan sikap dovish. Dalam pandangan kami, ia dengan tegas mempertimbangkan penurunan suku bunga di September dengan mengakui kemajuan signifikan dalam menurunkan inflasi,” pungkas Chief Market Strategist Corpay Karl Schamotta.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pemerintah Berencana Terapkan Bea Masuk Impor 200% dari China, Ini Tanggapan Kadin!
Next Post Kemenperin Klarifikasi tentang Pembahasan Bea Masuk 200% Produk Impor dari China

Member Login

or