1

‘Uptober’ Bisa Jadi Awal Reli Besar Harga Bitcoin

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Harga bitcoin yang melejit tinggi pada September 2025, memunculkan optimisme bahwa harganya akan terus membubung di bulan Oktober ini. Harga bitcoin telah menembus US$118.000 atau sekitar Rp1,95 miliar (kurs Dolar AS Rp16.609)

Berdasar data Tokocrypto, sejak 2015 bulan Oktober rata-rata mencatat kenaikan harga Bitcoin tertinggi yakni sebesar 21,8 persen, disusul November dengan rata-rata 10,8 persen. Rata-rata kenaikan yang tinggi di bulan Oktober ini yang kemudian memunculkan istilah Uptober.

Volume perdagangan derivatif Bitcoin meningkat tajam. Data Coinglass mencatat transaksi berjangka BTC hampir mencapai US$100 miliar dalam satu hari, naik lebih dari 18 persen.

|Baca juga:Bitcoin Melejit ke US$118.000, Apakah ‘Uptober’ Bakal Pecahkan Rekor Baru?

Institusi besar pun terpantau aktif. BlackRock mentransfer Bitcoin senilai lebih dari US$130 juta ke Coinbase, yang ditafsirkan banyak analis sebagai langkah akumulasi untuk produk ETF mereka. Aksi ini menambah keyakinan bahwa arus dana institusional akan terus mendukung reli Bitcoin pada kuartal terakhir tahun ini.

Sejak 2015, kuartal keempat secara historis menjadi periode paling bullish dengan rata-rata kenaikan hampir 58 persen, lebih tinggi dari kuartal lainnya. Pertanyaan besar kini: Apakah 2025 akan mengulang pola tersebut?

|Baca juga: Riset HSBC: Investor Kaya Indonesia Kian Melirik Kripto

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengungkapkan bahwa kombinasi faktor teknikal, fundamental, dan historis menempatkan Bitcoin pada momentum yang sangat positif. “Data tenaga kerja yang lemah memperbesar peluang pemangkasan suku bunga The Fed, dan itu menjadi katalis utama lonjakan harga Bitcoin. Selama BTC mampu bertahan di atas US$118.000, target ke US$122.000 hingga US$137.000 realistis dicapai dalam waktu dekat,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 3 Oktober 2025.

Fyqieh menambahkan, pola musiman menjadi faktor penting. “Sejarah menunjukkan bahwa ketika September ditutup positif, kuartal keempat hampir selalu diikuti reli besar. Jika pola itu berulang, Bitcoin bisa mendekati US$150.000 sebelum akhir tahun, terutama dengan dukungan arus dana institusional,” katanya.

Dengan kombinasi data makro yang melemah, peluang pemangkasan suku bunga, faktor musiman bullish, dan dukungan investor institusional, Bitcoin memasuki kuartal IV/2025 dengan posisi yang sangat kuat.

Menurut Fyqieh, level kunci yang perlu diperhatikan dalam jangka pendek adalah US$122.000 sebagai ujian pertama, kemudian US$137.000 sebagai target lanjutan. Jika momentum tetap terjaga, pintu menuju US$150.000 di akhir tahun terbuka lebar.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PLN Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia, Minat?
Next Post Bank Mandiri (BMRI) Komitmen Dukung Masyarakat Miliki Hunian Impian, Begini Caranya!

Member Login

or