1
1

Wall Street Cerah, Dolar AS Tak Bertenaga

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham di Wall Street ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Penguatan dapat terjadi dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq berakhir pada rekor baru di tengah pemantulan pertengahan minggu yang dipicu oleh saham-saham teknologi termasuk Nvidia.

Mengutip The Business Times, Jumat, 8 Maret 2024, indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 1,0 persen dan mencapai rekor baru di 5.157. Sedangkan indeks Nasdaq yang berbasis teknologi melonjak 1,5 persen ke level tertinggi baru di 16.273. Kemudian, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 0,3 persen lebih tinggi menjadi 38.791.

Pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Washington memicu harapan dimulainya penurunan suku bunga, karena ia mengisyaratkan perekonomian berada di jalur yang benar. “The Fed dapat dan akan mulai memangkas suku bunga pinjaman utamanya sepanjang tahun ini jika perekonomian berkembang ke arah tersebut,” kata Powell.

Di antara masing-masing perusahaan, harga saham Nvidia melonjak 4,5 persen, dan Intel naik 3,7 persen. Sedangkan para pedagang sedang mempersiapkan data ketenagakerjaan AS yang baru, yang akan memberikan indikasi bagaimana pasar tenaga kerja AS bertahan dalam menghadapi suku bunga yang tinggi.

Dolar AS melemah

Sementara itu, dolar Amerika Serikat (US$) melemah terhadap euro pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu setelah ECB mempertahankan suku bunga meskipun ECB mengakui adanya penurunan inflasi, dan mata uang AS memperpanjang penurunannya terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya.

Bank sentral Eropa (ECB) mempertahankan biaya pinjaman pada rekor tertinggi dan menekankan meskipun inflasi berkurang lebih cepat dari yang diantisipasi beberapa bulan yang lalu, namun ECB masih belum siap untuk menurunkan suku bunga.

“Kami membuat kemajuan yang baik terhadap target inflasi kami dan kami menjadi lebih percaya diri sebagai hasilnya –namun kami tidak cukup percaya diri,” kata Presiden ECB Christine Lagarde.

Meskipun para pengambil kebijakan tidak membahas pemotongan pada pertemuan ini, mereka baru mulai membahas penghentian sikap restriktif mereka, kata Lagarde. “Diskusi tersebut menandakan ECB semakin dekat dengan titik awal untuk menarik kembali stimulus,” pungkas Kepala Strategi FX Amerika Utara CIBC Bipan Rai.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AIA dan BCA Meluncurkan Premier Pro untuk Nasabah High Net Worth
Next Post Harga Minyak Dunia Datar, Emas Global Mendekati Rekor Baru

Member Login

or