1
1

Wall Street dan Dolar AS Kompak Tergelincir

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Wall Street terpantau merosot pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Bursa saham Amerika Serikat (AS) mundur dari rekornya menjelang rilis data inflasi baru yang diperkirakan memengaruhi kebijakan moneter AS.

Mengutip The Business Times, Selasa, 27 Februari 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,2 persen menjadi 39.069, mundur dari level tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 yang berbasis luas turun 0,4 persen menjadi 5.069,53, juga turun dari rekor tertingginya. Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi tergelincir 0,1 persen menjadi 15.976.

“Ada banyak ketidakpastian mengenai kebijakan The Fed. Keasyikan pasar lainnya adalah valuasi ekuitas yang tinggi setelah serangkaian rekor pada Dow Jones dan S&P 500,” kata Ekonom Hugh Johnson, yang merujuk pada beragam pandangan mengenai apa yang akan dilakukan bank sentral AS pada 2024.

|Baca juga: BRMS, HRUM, ITMG, dan MEDC Masuk Radar Rekomendasi Saham Hari ini

Sementara itu, dolar AS melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu terjadi menjelang pekan yang penuh dengan isu makro yang dapat memberi gambaran lebih lanjut mengenai prospek suku bunga global, dengan pembacaan inflasi AS menjadi pusat perhatian.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, akan dirilis pada Kamis, dengan perkiraan kenaikan bulanan sebesar 0,4 persen. Angka inflasi di zona euro, Jepang, dan Australia juga diumumkan minggu ini, bersamaan dengan keputusan suku bunga dari survei Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) dan PMI Tiongkok.

Sedangkan euro naik 0,3 persen menjadi US$1,0854, setelah menguat terhadap dolar dalam delapan dari sembilan sesi perdagangan terakhir. Pejabat ECB telah menegaskan kembali fokus mereka pada inflasi di zona euro, khususnya sektor jasa dan pertumbuhan upah.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Transaksi di IIMS 2024 Mencapai Rp3,1 Triliun
Next Post Industri Asuransi Disebut Belum Bernyali Rambah Bisnis di Kendaraan Listrik, Kenapa?

Member Login

or