Media Asuransi, GLOBAL – Saham-saham di bursa Wall Street menguat kembali pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Penguatan itu mengangkat Dow Jones ke rekor baru, menyusul sesi yang tenang karena pasar secara luas tetap optimistis menatap 2024.
Mengutip The Business Times, Kamis, 28 Desember 2023, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,3 persen menjadi 37.656, melampaui rekor yang dibuat minggu lalu. Indeks S&P 500 berbasis luas naik 0,1 persen menjadi 4.781,58. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi bertambah 0,2 persen menjadi 15.099,18.
|Baca: 4 Saham Pilihan untuk Jemput Rejeki Hari Ini
Indeks-indeks utama telah mencatat kenaikan yang signifikan pada 2023, didorong oleh reli di akhir tahun. Kondisi itu karena moderasi inflasi yang mendorong ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada 2024.
Namun catatan dari Sam Stovall dari CFRA Research menunjukkan valuasi tinggi dari banyak saham sebagai bukti pasar ‘overbought‘. Sekaligus memberi sinyal saham masih bisa naik lebih jauh. Menjelang 2024, beberapa komentator menyatakan kekhawatirannya bahwa pasar tenaga kerja akan melambat, yang mungkin menyeret perekonomian ke dalam resesi.
Pasar tenaga kerja AS tetap kuat
Namun ada juga yang tetap bullish. Sebuah catatan dari Goldman Sachs memperkirakan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) akan tetap kuat dan bahwa The Fed bakal menurunkan suku bunga lebih awal dan cepat.
|Baca: Gentari dan MCASH Group Bersinergi Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik Berkembang di Indonesia
Di antara masing-masing perusahaan, Microsoft turun 0,2 persen setelah New York Times Company menggugat raksasa teknologi tersebut bersama dengan Open AI. Menuduh bahwa model kecerdasan buatan perusahaan tersebut menggunakan jutaan artikel untuk pelatihan tanpa izin.
Saham New York Times Company melonjak 2,9 persen. Kemudian Amazon tergelincir 0,1 persen setelah mengumumkan rencana untuk menambahkan iklan terbatas pada siaran di layanan Prime Video-nya. Perusahaan ini menawarkan opsi bebas tambahan seharga US$2,99 per bulan, kata Amazon dalam email kepada pelanggan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News