Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Wall Street berakhir menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), melanjutkan tren positif minggu lalu. Situasi itu terjadi karena pasar menunggu pendapatan dari pengecer Amerika Serikat (AS) dan komentar bank sentral.
Mengutip The Business Times, Selasa, 20 Agustus 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,6 persen menjadi 40.896. Indeks S&P 500 yang berbasis luas naik 1,0 persen menjadi 5.608. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq yang kaya teknologi melonjak 1,4 persen menjadi 17.876,77.
Hasil minggu ini dari jaringan toko besar Target, Lowe’s, dan TJX akan memberikan petunjuk tambahan tentang keadaan ekonomi AS setelah data penjualan ritel yang meyakinkan minggu lalu. Sedangkan Saham AS menguat minggu lalu menyusul data ekonomi AS yang menggembirakan yang menawarkan kepastian setelah ketakutan akan resesi melanda pasar.
|Baca juga: Heddy Pritasa Bergabung sebagai Board Member SEADRIF Insurance Company
|Baca juga: OJK Minta Jiwasraya Selesaikan Urusan Pemegang Polis
“Hari ini tampaknya merupakan perpanjangan dari tren positif dari minggu lalu,” kata Kepala Strategi Pasar B Riley Wealth Art Hogan, yang mencatat peluang volume perdagangan yang rendah di tengah ‘hari-hari yang sulit’ liburan musim panas dapat menyebabkan pergerakan pasar yang sangat besar.
Yen melonjak tajam
Di sisi lain, yen menguat tajam pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB) dan euro menyentuh level tertinggi tahun ini. Kondisi tersebut karena dolar AS melemah secara luas dengan para pedagang bersiap untuk sinyal dovish dari risalah rapat Federal Reserve dan pidato Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole.
Risalah rapat Fed Juli, yang akan dirilis pada 21 Agustus, dan pidato Powell pada 23 Agustus kemungkinan menjadi pendorong mata uang utama dalam seminggu yang juga akan melihat data inflasi dari Kanada dan Jepang serta pembacaan Indeks Manajer Pembelian di seluruh AS, zona euro, dan Inggris.
Terhadap yen, dolar melemah sekitar 0,9 persen pada 146,32, setelah sebelumnya turun di bawah 146. Terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, dolar jatuh ke level terendah tujuh bulan di 102,15.
|Baca juga: 40% Generasi Muda Konsisten Menabung
Euro naik 0,1 persen menjadi US$1,1036, setelah menyentuh level terkuatnya tahun ini di US$1,1051 pada hari sebelumnya. Sterling naik ke level tertinggi satu bulan di US$1,2975 dan terakhir di US$1,2968. Franc Swiss juga sedikit menguat, dengan dolar turun 0,17 persen menjadi 0,8648 franc
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News