Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Wall Street melanjutkan kenaikannya pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Penguatan itu menghilangkan kekhawatiran tentang inflasi yang telah berdampak buruk pada pasar di sesi sebelumnya.
Mengutip The Business Times, Kamis, 15 Februari 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,4 persen menjadi 38.424,27. Kemudian indeks S&P 500 berbasis luas naik 1,0 persen menjadi 5.000. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melonjak 1,3 persen menjadi 15.859,15.
Data baru yang dirilis menunjukkan inflasi Januari berada pada tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan, menyebabkan para analis mengesampingkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga bank sentral. “Saya pikir investor benar-benar melihat kembali, dan menyimpulkan bahwa perekonomian berjalan cukup baik,” kata Jack Ablin dari Cresset Capital.
Harga minyak tergelincir
Sementara itu, harga minyak berjangka tergelincir pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Hal itu lantaran melonjaknya persediaan minyak mentah AS membebani harga, namun penurunan tersebut dibatasi oleh perkiraan OPEC mengenai pertumbuhan permintaan yang kuat.
Mengutip Channel News Asia, minyak mentah berjangka Brent turun 4 sen menjadi US$82,73 per barel pada 16.02 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 12 sen atau 0,2 persen menjadi US$77,75.
Persediaan minyak mentah AS melonjak 12 juta barel menjadi 439,5 juta barel pada pekan lalu, menurut Badan Informasi Energi (EIA), jauh melebihi ekspektasi para analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan 2,6 juta barel karena kilang-kilang minyak memperlambat aktivitasnya.
Kemudian, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan dalam laporan bulanannya bahwa permintaan minyak global akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada 2024 dan sebesar 1,85 juta barel per hari pada 2025. Kedua perkiraan tersebut tidak berubah dari bulan lalu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News