1
1

Wall Street Tergelincir, Dow Jones dan S&P 500 Kompak Melemah

Ilustrasi. | Foto: Ist

Media Asuransi, GLOBAL – Saham-saham Wall Street sebagian besar tergelincir pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu menyusul penurunan perkiraan Bank Dunia dan data perdagangan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih lambat.

Mengutip The Business Times, Rabu, 10 Januari 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,4 persen menjadi 37.525,16. Kemudian S&P 500 berbasis luas merosot 0,2 persen menjadi 4.756,50. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik tipis 0,1 persen menjadi 14.857,71.

Pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan melambat

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat menjadi 2,4 persen pada 2024 dari perkiraan 2,6 persen pada tahun lalu. Hal itu terjadi karena sebagian disebabkan oleh melemahnya aktivitas di Amerika Serikat dan Tiongkok.

|Baca: 4 Saham Ini Bisa Dicermati saat IHSG Rawan Terkoreksi

Sementara itu, data perdagangan AS pada November menunjukkan penurunan impor dan ekspor, yang mencerminkan melemahnya prospek perekonomian. Adam Sarhan dari 50 Park Investments mengatakan pasar mungkin akan mengalami kenaikan tergantung pada gelombang pendapatan yang akan datang.

|Baca: Rugikan Negara Belasan Miliar, KPK Usut Dugaan Korupsi Asuransi di Pelni

“Hari ini, pasar sedang menunggu katalis bullish yang besar dan itu lah pendapatan,” kata Sarhan.

Mayoritas sektor S&P 500 berakhir di zona merah. Namun beberapa nama teknologi besar menguat, termasuk Amazon, perusahaan induk Google, Alphabet, dan pembuat cip Advanced Micro Devices, yang semuanya menguat lebih dari satu persen.

Saham Boeing turun 1,4 persen setelah United Airlines dan Alaska Airlines melaporkan kehilangan perangkat keras pada pesawat Boeing 737 MAX 9 yang dilarang terbang menyusul pendaratan darurat pekan lalu di jet Alaska.

|Baca: KPK Bongkar Dugaan Klaim Asuransi Fiktif, Pelni Buka Suara

Microchip Technology turun 0,4 persen karena mengungkapkan bahwa pendapatan kuartal ketiga akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Hal itu karena melemahnya lingkungan ekonomi yang menyebabkan pengiriman ke pelanggan lebih sedikit dari yang direncanakan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Klaim Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional Siap Hadapi Gejolak Global
Next Post Dolar Menguat di Tengah Investor Pertanyakan Penurunan Suku Bunga AS

Member Login

or