1
1

Wall Street Terpuruk, Dolar AS Bergerak Ketat

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Saham Wall Street melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), mundur dari rekornya. Tekanan terjadi karena pasar menunggu data ekonomi utama dan tindakan bank sentral pada akhir minggu ini.

Mengutip The Business Times, Selasa, 5 Maret 2024, Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,3 persen menjadi 38.989,83. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 0,1 persen menjadi 5.130,95. Kemudian Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 0,4 persen menjadi 16.207,51.

Selain data penting mengenai pasar tenaga kerja AS dan kondisi industri jasa, kalender minggu ini mencakup kesaksian Kongres dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, pidato kenegaraan Presiden Joe Biden, dan keputusan European Central Bank (ECB).

|Baca juga: OJK: Sektor Jasa Keuangan Stabil, Didukung Permodalan yang Kuat

“Dalam aksi Senin, investor melihat ke depan dan menyadari bahwa mungkin ada beberapa penggerak pasar yang potensial. Investor bergerak dengan hati-hati, namun jika mempertimbangkan semua hal, kinerjanya masih cukup baik,” kata analis Briefing.com, Patrick O’Hare.

Dolar AS di kisaran ketat

Sementara itu, dolar AS bergerak dalam kisaran yang ketat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), tertekan oleh imbal hasil treasury yang lebih rendah. Hal itu terjadi karena para pedagang menunggu data ekonomi yang lebih penting untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai waktu penurunan suku bunga Federal Reserve.

Bitcoin naik ke puncaknya dalam lebih dari dua tahun di tengah aliran besar dana yang diperdagangkan di bursa mata uang kripto. Euro menguat setelah kenaikan 0,33 persen pada Jumat lalu, dengan keputusan kebijakan ECB yang akan diambil pada Kamis.

Yen berfluktuasi di sekitar level 150 per dolar, karena investor mencoba menilai apakah Bank of Japan akan keluar dari kebijakan suku bunga negatifnya secepatnya pada bulan ini. Indeks dolar -yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama, termasuk euro dan yen- sedikit berubah menjadi 103,85 pada pukul 05.30 GMT.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK: Sektor Jasa Keuangan Stabil, Didukung Permodalan yang Kuat
Next Post IHSG Menguat 0,60% Ytd per Februari 2024

Member Login

or